Seperti diketahui bahwa tahun ini umat Islam Indonesia secara serentak mengawali puasa di hari yang sama yakni 1 Ramadhan 1439 Hijriah, atau jatuh pada 17 Mei 2018.
Rupanya umat Islam di Indonesia juga akan merayakan lebaran secara serentak pula.
PP Muhammadiyah sudah menetapkan hari raya 1 Syawal 1439 Hijriah atau Idul Fitri 2018 jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018.
BERSYUKUR
Wakil Sekjen PBNU KH Abdul Mun’im DZ mengaku bersyukur karena umat Islam akan secara serentak merayakan hari raya Idul Fitri di tahun ini
“Alhamdulillah ya ini kalau seandainya benar benar terjadi, maka perlu kita syukuri, sebagai Rahmat,” ungkapnya penuh syukur kepada majalahnurani.com
Menurut dia, perayaan serentak ini merupakan momentum kebersamaan umat Islam dalam melaksanakan Lebaran.
“Karena lebaran selain merupakan sebuah ritual atau peribadatan, juga memiliki dimensi sosial. Momentum saling bersilaturahim dan saling kerjasama dalam konteks ukhuwah Islamiah dan ukhuwah wathoniyah,” tandas dia.
JAGA SITUASI KONDUSIF
Demikian juga dengan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mut’i yang bersyukur Idul Fitri serentak dirayakan. Menurut dia, untuk menyikapi ini, umat Islam wajib bersyukur kepada Allah karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menunaikan ibadah Ramadhan dengan sempurna.
Tak lupa, Abdul mengingatkan, sesuai dengan tuntutan Allah, di akhir Ramadhan kita diajarkan untuk membayar Zakat Fitrah sebagai ibadah wajib.
“Selain itu kita disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid, dan taqdis serta menunaikan shalat Idul Fitri,” ungkapnya.
Terkait perayaan Idul Fitri ini, dia mengimbaui umat Islam hendaknya saling menghormati dan menjaga situasi yang kondusif. Sebab ada sebagian umat ada yang melaksanakan shalat di lapangan atau di masjid.
“Kita jadikan momen Idul Fitri untuk saling memaafkan dan mempererat persatuan,” tukasnya. 01/Bagus