Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin langsung memberikan ucapan selamat kepada seluruh pasangan capres cawapres usai mendapat nomor urut. Namun disaat bersamaan itu, Din juga mengajukan surat pengunduran diri sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban.
BERSIKAP NETRAL
Din langsung menuju istana presiden untuk memberikan surat pengunduran dirinya.
“Saya sudah mengajukan pengunduran diri sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban. Suratnya sudah saya sampaikan,” kata Din Syamsuddin kepada media.
Menurut Din, dia mundur karena Presiden Jokowi telah resmi menjadi calon presiden di Pilpres 2019. Sedangkan lembaga yang pernah ia pimpin yakni Muhammadiyah, telah memutuskan untuk bersikap netral di pilpres mendatang.
“Sementara, satu, organisasi yang pernah saya pimpin, Muhammadiyah, sekarang juga masih pemimpin Muhammadiyah tingkat ranting, punya khittah tidak terlibat dalam politik kekuasaan. Maka harus bersifat netral, bukan netral tidak memilih, nanti hak pilih ya kita salurkan pada waktunya nanti,” ungkapnya.
BERSAING SEHAT
Hingga Sabtu (22/9/2018) Din mengaku belum bertemu Jokowi usai mengajukan surat pengunduran diri.
Rencananya, dia akan bertemu presiden Jokowi pada Senin pekan depan, 24 September 2018.
“Sudah ke Istana. Saya belum ketemu Beliau. Mungkin baru Senin depan,” tutur Din Syamsuddin.
Din berharap kedua pasangan calon bisa bertarung secara sehat.
“Bersaing sehat-sehat merebut kebaikan, dan sebagai anak-anak bangsa kita jangan terpecah belah. Sayang sekali agenda lima tahunan ini akan memecah belah di antara kita. Padahal kita mau maju,” tandas dia. 01/Bagus