Prof Din Syamsuddin mengatakan adanya aksi bela tauhid 211 yang sudah digelar tidak perlu disikapi sinis. Bahkan, kata dia aksi bela tauhid, yang digelar kemarin itu sah.
Umat Islam perlu memahami bahwa semua ekspresi dari kelompok mana pun adalah sah. Sebab, konstitusi Indonesia menjamin adanya kebebasan berpendapat atau freedom of expressionitu.
MENJAGA PERDAMAIAN
Yang penting, ungkap mantan Ketua Umum MUI ini, kebebasan untuk berpendapat itu tak terjebak dalam aksi kekerasan, anarkisme, apalagi menebar permusuhan sesama kelompok. Itu sah.
“Asli bela tauhid tetap menjaga perdamaian dan membawa niat yang baik. Memperhatikan etika keadaban. Dan itu sah adanya apalagi menyangkut tauhid, itu penting,” ujarnya dikonfirmasi majalahnurani.com.
Din mengakui bahwa, pihak dari Barisan Serbaguna(Banser), Gerakan Pemuda Ansor, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah meminta maaf atas kegaduahan yang muncul dari peristiwa tersebut.
“Banser, Ansor, PBNU kan sudah meminta maaf, ya perlu diberi maaf. Saya kira kasus itu sudahlah, sebagai kesalahan jangan sampai terjadi lagi. Aksi bela tauhid boleh digelar asal tetap damai,” tandas dia. 01/Bagus