Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan penghargaan Muhammadiyah Award kepada Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam Milad ke-106 Muhammadiyah di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, kemarin.
Penghargaan Muhammadiyah Award tersebut diberikan secara langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
MEMBANGUN PERDAMAIAN
Dalam siaran rilisnya, dijelaskan bahwa Muhammadiyah Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Muhammadiyah kepada Jusuf Kalla.
Menurut Haedar, penghargaan itu pantas diberikan kepada Jusuf Kalla karena jasanya dan pengabdiannya dalam menyelesaikan konflik dan membangun perdamaian serta kemanusiaan.
“Pak Jusuf Kalla telah menggoreskan sejumlah kepeloporan kiprah nyata dalam rekat integrasi nasional untuk tegaknya perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana telah dilakukan di Aceh, Poso, dan Ambon, yang sangat berarti bagi keutuhan Indonesia,” ungkap Haedar.
Dimata Haedar, Jusuf Kalla juga dikenal sebagai saudagar muslim yang tangguh dan berjasa bagi kemajuan umat Islam.
GOTONG ROYONG
Haedar mengatakan, milad ke-106 Muhammadiyah mengambil tema “Ta’awun untuk Negeri”.
Tema ini membawa pesan kepada seluruh komponen bangsa dan politik nasional agar saling tolong-menolong, gotong-royong, untuk kemaslahatan dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Pesan ta’awun untuk Negeri sebagai respons dan komitmen Muhammadiyah atas dua situasi uang dihadapi Indonesia. Pertama, adanya musibah gempa bumi di Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat,” terangnya.
Kedua, situasi nasional di tahun politik yang sedikit atau banyak menunjukkan egoiesme kelompok dan gesekan sosial-politik satu sama lain.
Haedar menilai, kontestasi politik memang wajar dengan dinamika persaingan dan perebutan kepentingan. Namun, manakala tidak terkelola dengan baik dan dibiarkan serba bebas, maka dapat memicu konflik. Perbedaaan politik tetap diikat oleh rasa bersaudara dan tidak menyuburkan suasana permusuhan yang merugikan kehidupan berbangsa.
Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan Muhammadiyah terhadap dirinya.
“Saya mengucapkan terima atas penghargaan Muhammadiyah Award kepada saya, yang kebetulan juga mustasyar Nahdlatul Ulama. Jadi, ini Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada pengurus NU. Inilah suatu kerja sama simbolik yang tak ternilai bagaimana kebersamaan kita ta’awun untuk negeri,” ujar JK.
Penghargaan itu, menurut JK suatu yang berarti dalam upaya mewujudkan perdamaian, yang tentunya adalah kewajiban bersama.
“Kita semua merasa sedih melihat keadaan negara-negara Islam dewasa ini. 30 persen negara Islam di dunia ini penuh dengan konflik. Apakah Irak, Syria, Libya, Afganistan, Pakistan, dan negara lainnya penuh konflik yang tidak terselesaikan,” pungkasnya. 01/Bagus