Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mendukung gagasan dai Aceh mengundang calon presiden dan wakil presiden untuk tes baca Alquran.
SAH SAJA
Menurut Cholil tes baca Alquran bisa mendongkrak elektabilitas bagi para calon dalam pilpres 2019.
Dia menuturkan, adanya wacana tersebut merupakan bentuk aspirasi masyarakat Aceh.
“Sah-sah saja. Ini menjadi nilai lebih elektoral, saya yakin bisa,” katanya dikonfirmasi.
Ketua PP Muhammadiyah Dr Anwar Abbas menilai usulan i Dewan Ikatan Dai Aceh merupakan hal wajar.
“Saya meminta supaya rakyat Indonesia melihat usul itu sebagai hal yang wajar, apalagi negara kita negara demokrasi di mana semua orang boleh bicara apalagi dia berbicara hal yang baik,” ujarnya.
SESUAI PANCASILA
Menurutnya, tes tersebut hal yang baik, sesuai dengan Pancasila. Pancasila sila pertamanya kan Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya bangsa ini adalah bangsa yang beragama.
“Kalau ada orang yang menjadi capres dan cawapres, dia harus menjadi orang beragama lah. Sekarang agamanya apa? Kalau agamanya Islam, beragama yang baik. Apa kriteria dia telah menjadi beragama Islam dengan baik, salah satunya bisa Alquran,” tambahnya.
Di Muhammadiyah sendiri, kata Anwar, juga belum ada pembahasan secara resmi.
Sebelumnya, kemarin undangan tes baca Alquran ini usulan Dewan Ikatan Dai Aceh.
Rencananya, tes membaca Alquran dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019.
“Untuk mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres, kami mengusulkan tes baca Alquran terhadap kedua pasangan calon,” kata Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh Tgk Marsyuddin Ishak di Banda Aceh. 01/Bagus