Majelis Ulama Indonesia (MUI) hari ini Rabu (20/2/2019) meninjau Provinsi Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China, untuk bertabbayun soal berita selama ini dan melihat langsung kondisi muslim Uighur.
MISI SILATURAHMI
Disana MUI membawa misi silaturahmi dan memastikan kabar soal ada perlakuan diskriminatif terhadap etnis muslim Uighur.
Ketua Bidang Luar Negeri MUI KH Muhidin Junaidi membenarkan jika tujuannya Ke Beijing yakni silaturahmi.
“Kami ingin tahu, meyakinkan, dan make sure tentang kabar burung yang beredar di media maya bahwa telah terjadi persekusi terhadap ulama, pembunuhan, pelarangan ibadah di wilayah Xinjiang,” ungkapnya.
Selain itu, MUI juga ingin memastikan kabar penghancuran masjid dan rumah ibadah lain.
Untuk itulah MUI meminta pemerintah China untuk memberikan akses untuk bersilaturahmi dan menemui muslim di Xinjiang. Sehingga didapatkan kesepahaman secara langsung.
BERITA NEGATIF
Sebelumnya kelompok masyarakat Uighur pernah menemui MUI. Mereka menyampaikan kabar dari sisi negatif kebijakan pemerintah China terhadap muslim di Xinjiang.
Muhidin mengatakan jika saat ini lebih banyak informasi yang berisi pemberitaan negatif terhadap perlakuan muslim Uighur.
“Kita ingin dapatkan first hand information. Apa yang kita dapatkan di sana, akan kita sampaikan faktanya. Sesuai dengan firman Allah, kalau ada berita hoax yang dibawa sumbernya yang tidak jelas maka perlu tabayun agar tak jadi penyesalan di lain waktu,” tandasnya. 01/Bagus