Kembangkan Kualitas Dakwah, MUI Upayakan Sertifikasi Dai

Komisi Dakwah majelis Ulama Indonesia mengadakan halaqah di Masjid Agung Baiturrahman Semarang Jawa Tengah. Acara ini diikuti oleh Pengurus Komisi Dakwah MUI Propinsi dan kabupaten kota se- Jawa Tengah, DMI, Muslimat, Fatayat dan penyuluh agama Proponsi Jawa Tengah.

KORDINASI DAKWAH

Ketua Komisi Dakwah, KH Cholil Nafis memaparkan tentang pentingnya koordinasi dakwah (taksiq al-da’wah) antar sesama ormas dan praktisi dakwah.

Hal ini berguna untuk efektifitas dakwah dan mempunyai daya pengaruh yang tinggi  (high inpect) dan cepat menyebar di masyarakat.

“Karenanya diperlukan peta dakwah agar saat berdakwah berpijak pada data, yang kita sebut dakwah base on data,” tuturnya kepada majalahnurani.com Jumat (22/2/2019).

Baca juga  Sidang Sengketa Pilpres Digelar Mulai Besok, Saksi Dibatasi 19 Orang

Untuk lebih merapikan langkah dakwah, Komisi Dakwah MUI Pusat telah mengeluarkan Pedoman Dakwah guna jadi acuan para da’i. Pedoman dakwah ini memberi arah dakwah yang lebih efektif dan wasathiyah (muderasi).

“Isinya memuat ketentuan da’i kompeten dan profesional, kode etik dakwah guna dakwahnya lebih mencerahkan dan Dewan etik diperlukan manakala ada masalah dengan da’i di masyarakat dalam dakwahnya,” sambung dia.

KOMPETEN

Demi menjamin kualitas da’i, tegas Cholil, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI akan melakukan upaya da’i bersertifikat.

Yaitu melalui pelatihan atau pengakuan keilmuan utk diberi sertifikat sebagai da’i yang kompeten. Nantinya,  MUI akan menjamin akan isi dakwahnya dari setiap da’i yang telah mendapat sertifikat.

Baca juga  Wali Kota Surabaya Ajak Masyarakat Ramaikan Ramadan di Balai Kota

“Diupayakan nantinya, para pengisi acara keagamaan Islam di masyarakat adalah orang yang berkualitas, kompeten dan berakhlakul karimah,” tegasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed