Saat menggelar konferensi pers di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar jika nantinya terjadi sengketa dalam pemilu, maka diharapkan tidak ada mobilisasi massa dan menciptakan situasi kondusif.
“Jika terjadi sengketa pemilu, maka bisa diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
MOBILISASI MASSA
Muhammadiyah berharap semua pihak dapat menyelesaikan persoalan secara konstitusional sesuai perundang-undangan yang berlaku. Tak hanya itu, pihak-pihak yang terlibat juga diharapkan menghindari sejauh mungkin usaha-usaha mobilisasi massa.
Seperti provokasi, dan aksi-aksi politik yang dapat menimbulkan ketegangan, konflik horizontal maupun vertikal, dan anarki yang merugikan kehidupan bersama.
Haedar menjelaskan bahwa para pendiri bangsa telah berjuang agar Indonesia menjadi negara yang utuh.
“Jadi jangan sampai pemilihan umum memecah persatuan bangsa,” tambahnya.
Indonesia ini diperjuangkan para patriot dan pendiri bangsa dengan segala pengorbanan jiwa-raga yang mana harus dijaga bersama dari segala kondisi dan tindakan yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, peserta pemilu hendaknya menciptakan pemilu yang cerdas dan bijaksana. Pihak yang memenangi pemilu diminta menjadikannya amanah dan tanggung jawab kepada warga negara.
Bagi yang berhasil, baik di pilpres (pemilihan presiden) maupun di pileg (pemilihan legislatif), maka diimbau agar menjadikan keberhasilan itu sebagai amanah dan rendah hati serta tidak perlu takabur atau angkuh diri.
“Bagi calon yang kalah atau yang belum memperoleh mandat, terimalah dengan lapang hati, kesyukuran. Kenapa syukur? siapa tahu amanat itu jadi beban yang berat dan juga dengan sabar dan tawakal,” sambungnya.
Haedar memandang seluruh komponen masyarakat memiliki jiwa kenegaraan dan bijak dalam menyikapi pemilihan umum. Jadi situasi kondusif tetap terjaga setelah pemilihan umum nanti.
“Insyaallah saya percaya semua kekuatan bangsa akan menerima hasil pemilu dengan baik cerdas dan jiwa kenegarawanan,” tandasnya.
HINDARI PENYEBARAN HOAKS
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menambahkan, segenap elemen masyarakat diharapkan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan harmoni, terutama pada masa tenang dan ketika gelaran pemilihan umum (pemilu).
“Setiap orang hendaknya menghindari penyebaran berita atau informasi hoaks, perseteruan, dan segala yang memicu kericuhan pada pelaksanaan pemilu,” paparnya.
Muhammadiyah meminta semua pihak harus menaati ketentuan yang berlaku saat pemilu. Misalnya, dengan tidak melakukan pergerakan atau aktivitas yang dapat mengganggu ketenangan serta mencederai proses pemilu.
“Kepada seluruh pihak hendaknya menggunakan hari-hari menjelang dan sesudah pemilihan sebagai peluang terbaik untuk secara bersama-sama menciptakan suasana yang betul-betul tenang, aman, Bagus, dan baik,” pungkas Abdul.01/ Bagus