Saat menerima kunjungan Duta Besar Arab Saudi Esam A Abid Althagafi di Kantor Kementerian Agama kemarin, Menteri Agama Lukman Hakim meminta pemerintah Arab Saudi untuk menambah layanan fast track bagi jamaah haji Indonesia.
SOLO DAN SURABAYA
Seperti keterangan pers yang diterima majalahnurani.com Sabtu (11/5/2019) Menag menjelaskan, bila tahun lalu fast track baru bisa dirasakan oleh jamaah haji Indonesia dari Embarkasi Jakarta, tahun ini Menag berharap ada penambahan.
“Setidaknya satu atau dua embarkasi lagi, yaitu Embarkasi Solo dan Surabaya,” ujarnya.
Menurut dia, jamaah haji Indonesia merasa amat terbantu dengan adanya layanan fast track. Layanan ini amat sangat membuat jamaah nyaman dalam berhaji.
Dia menilai, karena selain menghemat waktu, ini juga menghemat energi para jamaah.
“Sangat membantu,” jelas Menag.
Di pertemuan itu, Menag mengapresiasi perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya perbaikan layanan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi sangat membantu perjalanan haji para jamaah.
Layanan lain yang juga menurut Menag cukup dirasakan perbaikannya oleh jamaah haji adalah fasilitas akomodasi.
“Kami juga sangat mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi yang telah melakukan banyak perbaikan dalam pelayanan jamaah haji. Mulai dari perluasan Masjidil Haram, perluasan hotel-hotel di Makkah, di Madinah, serta penambahan fasilitas di Arafah. Itu semua sangat membantu jemaah haji. Bukan hanya (jamaah haji) Indonesia, tetapi juga dunia,” urainya.
PERBAIKAN MINA
Tak berhenti di situ saja, Menag mengaku Pemerintah Indonesia berharap perbaikan juga dapat dilakukan di Mina.
“Kami berharap ada peningkatan di Mina. Ini yang dinanti bukan saja oleh Indonesia, tetapi juga masyarakat muslim dunia. Karena kita tahu, keterbatasan areal, dan besarnya jumlah jemaah membuat Mina amat padat,” sambungnya.
Dubes Arab Saudi mengaku pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam berkhidmat melayani para tamu Allah. Hal ini semata bertujuan agar para jamaah dapat merasakan kenyamanan dalam beribadah haji.
Terkait dengan fast track Dubes menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait apakah memungkinkan adanya penambahan volume jamaah yang memperoleh fasilitas tersebut. Hal ini disebabkan, Arab Saudi juga harus membagi layanan ini kepada negara-negara yang memiliki jamaah lebih dari 50ribu jemaah. Antara lain kepada Malaysia, Bangladesh, Pakistan, maupun India.
Sementara terkait perluasan Mina, pihaknya mengaku akan menambah pendirian tenda di gunung-gunung yang ada di Mina. Solusi ini ditempuh menurt Dubes karena berdasarkan fatwa ulama di Arab Saudi, di Mina tidak diperkenankan membangun bangunan bertingkat. 01/bagus