Hasil evaluasi musim haji 2019, Kementerian Agama (Kemenag) akan menambah komposisi konsultan ibadah perempuan.
Penambahan proporsi konsultan ibadah haji perempuan akan disesuikan dengan kebutuhan di lapangan.
Sekretaris Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan menjelaskan kuota jamaah haji Indonesia mencapai 231ribu, kebanyakan kaum ibu.
“Maka, perlu menambah konsultan ibadah perempuan,” ujar dia kepada media.
MASALAH KEWANITAAN
Dari data Kemenag, tahun ini ada 25 konsultan ibadah haji di Daerah Kerja Makkah dan itu hanya satu yang perempuan.
“Keberadaan konsultan perempuan penting. Sebab seringkali proses konsultasi tidak melulu dengan pendekatan teori fiqih semata. Banyak hal yang tidak terungkap jika proses konsultasi dengan kaum Adam, utamanya yang terkait dengan masalah kewanitaan,” sambungnya.
Untuk itu harus ada perempuan yang perlu bimbingan untuk menbedakan darah haid dan penyakit atau istihadlah.
“Ini akan lebih nyaman jika proses konsultasi dilakukan dengan konsultan perempuan. Jadi, sangat penting keberadaan konsultan ibadah dari perempuan,” urai Nur.
FASILITAS BIMBINGAN
Memperkuat konsultan ibadah, sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Bahwa pada 2020, pemerintah berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitas fasilitasi layanan bimbingan ibadah untuk jemaah.
“Saya kira layanan pendukung, baik akomodasi, transportasi, katering maupun perlindungan dan kesehatan sudah sangat memadai. Ke depan, kualitas ibadah akan lebih difokuskan,” tandasnya. Bagus