KEMENAG PERTAHANKAN SISTEM ZONASI HAJI

Hasil evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2019 yakni pemerintah Indonesia akan mempertahakan sistem zonasi penempatan jamaah pada musim haji tahun selanjutnya.

7 ZONA

Sekjen Kemenag Prof M Nur Kholis menyatakan bahwa itu merupakan hasil evaluasi awal dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Seperti diketahui Kementerian Agama (Kemenag) memberlakukan sistem zonasi di Makkah. Ada tujuh zona hotel jamaah, yaitu Syisah, Syisyah-Raudlah, Mahbas Jin, Raudlah, Misfalah, Jarwal, dan Rey Bakhsy.

“Sistem ini dinilai efektif. Secara psikologis jamaah terlihat lebih nyaman dan percaya diri karena kumpul dengan komunitasnya,” tutur M Nur kepada media center haji Ahad (25/8/2019).

Menurutnya sistem zonasi juga memudahkan petugas, salah satunya dalam penyajian menu katering sesuai khas daerahnya.

Meski demikian, Nur Kholis menyampaikan, ada sejumlah catatan penguatan ke depan. Salah satunya, konfigurasi petugas. Ini mencakup komposisi petugas yang lama dan baru, lintas instansi, termasuk juga komposisi daerah.

“Beberapa kejadian tahun ini, ada sejumlah jamaah yang lupa arah jalan pulang hingga sampai zona yang berbeda. Kadang ada kendala bahasa saat akan mengidentifikasi asal sektor dan hotelnya,” tambahnya.

PERBAIKAN

Penguatan lainnya pada aspek konfigurasi hotel. Nur Kholis berharap penempatan hotel jamaah bisa diatur sedemikian rupa agar tidak sampai terjadi pecah kloter.

“Atau meski satu hotel, lantainya tidak berjauhan sehingga memudahkan dalam layanan,” teranhnya.

Tiga tahun terakhir ikut terlibat dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), M Nur memastikan perbaikan terus dilakukan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji di setiap tahunnya.

“Catatan evaluasi selalu kami jadikan lessons learned untuk perbaikan penyelenggaraan tahun mendatang,” tandas dia. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *