Sri Mulyani Akui Kartu Prakerja Bergeser dari Niatan Awal

Program Kartu Prakerja merupakan bagian dari janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah terealisasi. Namun ternyata program kartu prakerja ini bergeser dari niatan awal. Semua gara-gara pandemi Covid-19.

“Prakerja, sesuai awal, untuk meningkatkan skill dan untuk yang belum dapat kerja. Setelah ada Covid-19 terjadi, jadinya semi bansos dan tetap ingin tetap semangat awal untuk bisa nambah skill offline dan online,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/5).

Sayangnya, karena Covid-19, maka saat ini yang diluncurkan hanya versi online. Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan perubahan desain program beserta target peserta.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

“Seiring naiknya PHK (pemutusan hubungan kerja) dan pekerja yang dirumahkan dan penurunan pendapatan dari para pekerja, dan prakerja dinaikkan, dari 2 juta orang pekerja menjadi 5,6 juta pekerja.,” ujarnya.

“Prakerja ini bukan lagi sebagai peningkatan kompetisi, lebih mendekati bansos,” lanjut Sri Mulyani.

Seiring dengan tingginya jumlah PHK karena Covid-19, sampai awal Mei 2020 Sri Mulyani mengatakan yang ikut mendaftar prakerja sudah sebanyak 9 juta. Untuk awalnya, insentif yang akan diberikan Rp 600 ribu selama 4 bulan diberi secara utuh dan biaya survei Rp 50.000 selama 3 kali.

“Presiden Jokowi sudah instruksikan ke PMO (project management office), pegawai yang di PHK dan dirumahkan untuk diprioritaskan,” kata Sri Mulyani. ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed