56 KARYAWAN TERPAPAR CORONA, FREEPORT DIMINTA TUTUP OPERASIONAL SEMENTARA

Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Mimika, Provinsi Papua berencana mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk segera menutup operasional PT Freeport Indonesia terkait kekhawatiran virus corona. Pemerintah setempat mengkhawatirkan kondisi wilayah Tembagapura terkait dengan perkembangan penularan virus corona.

“Surat ke Presiden RI di Jakarta dan semua menteri terkait untuk menutup sementara waktu operasional Freeport. Kalau karyawan di Tembagapura tetap kerja terus, kita tidak akan bisa memutus mata rantai virus corona di Tembagapura,” kata Bupati Mimila, Eltinus Omaleng, Jumat (8/5).

Hal tersebut disampaikan Eltinus usai pertemuan dengan DPRD Mimika di Timika. Dia meminta penutupan sementara operasional Freeport dalam jangka waktu 14 hari atau satu bulan.  Eltinus mengatakan jumlah karyawan yang terpapar covid-19 di wilayah Tembagapura terus meningkat. Hingga Jumat ini, kata dia, sudah 56 orang di Kelurahan dan Distrik Tembagapura dinyatakan positif corona.

“Karyawan itu pergi kerja sama-sama, duduk dalam bus sama-sama, naik tram sama-sama, sampai di tempat kerja sama-sama, pulang dari tempat kerja sama-sama, begitu juga saat makan sama-sama,” kata ujar dia menegaskan.
Eltinus menambahkan Pemkab dan DPRD Mimika tidak bisa mengambil langkah dan kebijakan sendiri untuk menutup operasional PT Freeport. Eltinus mengatakan perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia itu merupakan obyek vital nasional.
“Kami hanya bisa minta arahan dan petunjuk Bapak Presiden,” kata Eltinus.

Sebelumnya Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama menyebut perusahaannya terus memperkuat upaya dan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika guna melindungi karyawan dari risiko penyebaran Covid-19. Upaya yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan jaga jarak, menyiapkan fasilitas medis di Tembagapura dan Timika yang merupakan area kerja utama perusahaan, serta menutup akses memasuki Tembagapura.

Sejak awal Maret, kata Riza, Freeport telah menerapkan berbagai upaya mitigasi yang dapat melipatgandakan protokol kesehatan di area kerja seperti larangan masuk dan pembatasan perjalanan ke luar negeri, pemeriksaan suhu tubuh karyawan yang tiba di bandara dan terminal bus dan hendak memasuki area kerja.

Karyawan yang terdeteksi dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius diwajibkan untuk tidak bekerja dan memeriksakan diri ke tim medis. Selanjutnya, memaksimalkan pembatasan interaksi fisik dengan menutup sejumlah fasilitas seperti sekolah, tempat ibadah, dan restoran/kafetaria di seluruh area kerja. Fasilitas umum yang tetap dibuka seperti kantin karyawan dan pasar swalayan, garis yang mengatur jarak antrean antar pengunjung telah disiapkan. Pembatasan jarak yang sama diterapkan pula dalam trem dan bus karyawan yang hanya beroperasi di dalam area kerja.

Freeport juga menggiatkan standar kebersihan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh kantor dan area kerja, menutup seluruh akses memasuki Tembagapura sejak 26 Maret 2020. Namun, seluruh kegiatan operasional pengangkutan logistik tetap dilakukan seperti biasa agar kebutuhan bahan-bahan pokok seperti makanan tetap terpenuhi. ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed