Kementerian Riset dan Teknologi akan menyelesaikan pembuatan vaksin virus Corona
pada akhir 2021 mendatang.
PENGGUNAAN MASSAL
Penggunaan vaksin secara massal ini juga akan dilakukan secara massal pada 2022 atau 2023 mendatang.
“Jadi dari Kemenristek sudah bikin tim gabungan penelitian untuk bikin vaksin sendiri untuk virus [corona] yang ada di Indonesia. Itu tadi mungkin ditemukan akhir 2021,” ungkap
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat rapat koordinasi dengan Komisi II DPR, KPU dan Bawaslu, Rabu (27/5/2020).
Menurut Tito, Kemenristek telah menemukan empat strain virus corona baru yang menyebar di seluruh dunia saat ini. Virus corona yang ada di China, kata Tito, berbeda dengan yang ada di Amerika Serikat dan negara lain.
Virus corona yang masuk ke Indonesia termasuk dalam kelompok ‘other’ atau kelompok virus yang memiliki perbedaan strain dengan yang ada di China atau di Eropa dan Amerika.
“Itu dari 32 ribu sequence, sehingga kalau ada vaksin ditemukan lebih dulu di Amerika, China atau Eropa, belum tentu compatible dengan [straincorona] yang ada di Indonesia,” tambah Tito.
UJI EFEKTIFITAS
Tito juga menyebut vaksin tidak bisa langsung dipakai masyarakat secara luas jika sudah rampung dibuat. Harus ada serangkaian proses tes kembali secara bertahap dengan skala yang lebih besar untuk menguji efektifitas vaksin tersebut.
Setelah itu, proses berlanjut kepada tahapan produksi vaksin secara massal yang membutuhkan waktu tak sebentar. Sebab, nantinya vaksin itu akan diperuntukkan untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Kita liat skenarionya sampai 2022 mungkin sampai 2023. Tapi skenario optimisnya sampai 2021 sampai 2022,” tandasnya. 01/Bagus
Be First to Comment