Ingatlah Allah, Kita akan Diingat Allah

Bismillah…
Saudaraku, kalau dalam hidup ini semua aktifitas kita tidak lepas dari aturan Allah dan semata mata dilakukan karena itu perintah Allah maka Insha Allah hidup kita senantiasa dalam lindungan dan naungan Allah.
Istilah Allah dalam Alquran, “maka ingatlah kepadaKu, Aku akan ingat kepadamu”.
Ingat kepada Allah di sini dalam artian, semua aktifitas hidup kita dan keluarga kita, hanya dilakukan untuk mencari ridho Allah. Semua yang membuat Allah ridho kita lakukan dan semua yang membuat Allah dan rasulNya murka kita tinggalkan.
Kalau kehidupan kita jauh dari mengingat Allah, artinya kita melupakan semua yang menjadi perintah Allah bahkan melaksanakan semua yang dimurkai Allah, maka Allah juga tidak mau tahu dengan nasib kita. Allah juga akan melupakan kita.

DITEMANI SYAITAN
Bahkan, kalau kita dalam hidup ini sudah melupakan Allah dan melupakan semua yang menjadi aturan Allah dalam Alquran, maka sesungguhnya Allah akan menjadikan kita sebagai teman syaitan. Sebagaimana firman Allah:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36)
Saudaraku, Kita seringkali mengingat banyak hal dalam pikiran kita. Kita akan dapat mengingat keluarga, anak-anak, nyanyian-nyanyian, berbagai keinginan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal duniawi. Kadang, dalam pikiran kita tidak sedikit pun terlintas mengingat Allah kecuali sebagai tipuan semata. Kondisi seperti inilah yang membuat hati kita menjadi mati dan tidak mendapat hidayah dari Allah.

DILUPAKAN ALLAH
Ketika kita tidak mengingat Allah, itu berarti kita telah lupa pada Allah dan Allah pun lupa kepada mereka yang tidak mengingat Allah. Allah telah berfirman, “…mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka…” (QS. At-taubah: 67)
Dalam ayat yang lain Allah telah berfirman, “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah…” (QS. Al Mujadilah: 19)
Tentang hal ini, Imam Al Ghazali mengatakan, “Barang siapa mencintai sesuatu, maka ia akan banyak mengingatnya (menyebutnya).”
Oleh sebab itu, orang yang mencintai Allah akan banyak menyebut Allah dan mengingatnya di mana pun dan kapan pun.

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

KRITERIA MUNAFIK
Bahkan Allah juga mengingatkan kepada kita tentang kriteria seseorang yang melupakan Allah.
Sebagaimana firmanNya:
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik” (QS. At-Taubah : 67).
Di sini Allah menunjukkan siapa saja diantara orang orang yang dilupakan Allah. Dikatakan bahwa orang yang dilupakan Allah adalah orang munafik yang mengajak berbuat maksiat, menghalang halangi berbuat baik dan orang yang kikir. Kalau kita memiliki tiga sifat itu maka sesungguhnya kita termasuk orang yang akan dilupakan Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

BANYAK BERSYUKUR
Kalau kita ingin hidup senantiasa diingat dan disertai Allah, maka kita harus banyak mengingat Allah dalam kehidupan kita.
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
” Maka, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. ( QS Al-Baqarah Ayat 152)
Indikasi ingat kepada Allah dalam ayat tersebut adalah senantiasa bersyukur atas nikmat Allah dan tidak mengkufurinya.
Dalam tafsir Alquran Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh disebutkan bahwa Ingatlah Aku dengan hati dan anggota badan kalian, maka Aku akan mengingat kalian dengan memuji dan menjaga kalian. Karena setiap perbuatan akan berbalas perbuatan serupa. Syukurilah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian. Jangan kufur kepada-Ku dengan mengingkari nikmat-nikmat-Ku dan menggunakannya untuk hal-hal yang diharamkan bagi kalian.
Intinya, tidak ada yang perlu kita sombongkan dengan anugerah atau nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Justru nikmat itu harus dimanfaatkan sebaik baiknya untuk mencari ridho Allah dan membuat orang lain senang.
Semoga bermanfaat

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

Surabaya 27 Agustus 2020,
Nur Cahya Hadi, Direktur Majalah Nurani Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed