Soal Awak Kapal Selam KRI Nanggala, MUI: Tenggelam itu Mati Syahid

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam menggelar salat gaib sendiri maupun berjamaah untuk para awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hingga kini masih dalam pencarian setelah dinyatakan subsunk (tenggelam).

SALAT GAIB

“Mari melaksanakan salat gaib agar semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negara menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya,” ujar Wakil Ketua MUI Anwar Abbas dalam siaran pers Ahad/4/2021).

Anwar mengatakan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi kabar duka bukan hanya keluarga awak kapal saja, tetapi duka seluruh masyarakat Indonesia.

Meski hingga kini belum ditemukan, Anwar mengajak umat untuk tetap menggantungkan harapan setinggi langit agar pencarian KRI Nanggala-402 dapat segera menemui titik terang. Bukan hanya lokasi kapal melainkan juga awak yang ada di dalamnya.

Baca juga  Laziz Nurul Falah Salurkan Bantuan 25 Ribu Air Bersih untuk Warga Lamongan

“Kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua, terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran,” kata dia.

Ia pun mengutip salah satu hadis yang menerangkan tentang mati syahid ketika seseorang meninggal akibat tenggelam.

“Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid,” ucap Anwar menirukan hadis HR Muslim 1915.

TERHORMAT

Anwar meyakini jika prajurit KRI Nanggala-402 dinyatakan meninggal maka mereka telah menghadap Sang Pencipta dengan terhormat.

“Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim,” tandas dia. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed