Direktur RS Pirngadi Medan, Sumatera Utara (Sumut), Suryadi Panjaitan, akhirnya angkat bicara soal viral video viral yang menyebut tabung oksigen kosong di RS Pirngadi diberikan kepada pasien yang sedang sekarat hingga berujung pasien itu meninggal.
Dalam Video yang viral itu, menunjukkan tabung oksigen kosong diberikan kepada seorang pasien yang sedang sekarat viral di media sosial. Pasien itu disebut meninggal karena keterlambatan mendapatkan oksigen.
TABUNG KOSONG
Video yang viral Jumat (29)5/2021) erlihat seorang pasien perempuan yang sedang dirawat. Terlihat juga seorang suster yang menggunakan masker di lokasi itu.
Suara dari dalam video terdengar memarahi suster itu. Dia marah karena tabung oksigen dinilai kosong.
“Tabung kosong ini, tabung kosong, nggak ada tekanan. Ini suster, ini yang buat ini nggak diperiksanya,” kata suara dalam video.
Pengunggah video, Ramadan Saputra, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/5/2021) malam. Peristiwa itu disebut terjadi di RS Pirngadi, Medan.
Ramadan mengatakan peristiwa itu berawal saat pasien dalam keadaan kritis. Pasien itu kemudian dibawa ke ruang ICU tapi di dalam ruangan terdapat tabung oksigen yang diduga kosong.
SEDANG PANIK
Akhirnya, Direktur RS Pirngadi Medan, Sumatera Utara (Sumut), Suryadi Panjaitan baru buka suara pada Sabtu (29/5/2021) malam.
Dia memastikan bahwa tabung tersebut masih terisi.
“Nggak ada, tabung itu masih berisi lebih-kurang 250 cc,” kata Suryadi kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021).
Suryadi menduga keluarga pasien merekam hingga menyebut tabung oksigen itu kosong karena sedang panik. Suryadi mengklaim pihaknya sebetulnya sudah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.
“Cuma karena kita emosional ya begitu. Kita punya unit pengaduan, langsung saja, kenapa nggak kalau ada komplain sesuatu,” ucapnya.
Suryadi mengatakan pihaknya juga batal membuat laporan ke polisi terkait video yang viral itu. Menurutnya, RS Pirngadi sempat ingin melaporkan karena mencemarkan nama baik, namun tak diizinkan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
“Karena banyak dampaknya, bukan hanya keluarga, tapi ke masyarakat sekitar juga. Memang sempat mau dilapor, cuma karena ada saran dari pimpinan yang peduli terhadap masyarakatnya, sehingga kita batalkan. Ya kita mau bilang Pirngadi sudah berusaha memberikan yang terbaik,” tandasnya. Bagus