Silaturahmi Hari Santri Nasional, Kompol Akay Sowan Ke MWCNU Gubeng

Kapolsek Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Kompol Akay Fahli S.Kom mengunjungi kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gubeng di Jalan Juwingan 65, Surabaya pada Sabtu (23/10).

MENJAGA SILATURAHMI

Kunjungan ini dalam rangka silaturahim pada peringatan Hari Santri Nasional. Seperti diketahui, Kompol Akay merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Muttaqien di Bogor Jawa Barat dan Pondok Pesantren Hayatan Thayyibah di Sukabumi Jawa Barat.

Saat hadir, Akay disambut dengan tabuhan terbang dan lantunan Thola Al Badru. Sikap santri sangat melekat pada diri Akay. Begitu tiba, dia langsung menyalami dan menundukkan kepala ke semua jajaran pengurus MWCNU Gubeng, terlebih ketika bersalaman dengan Rois Syuriah MWCNU Gubeng KH Farochi Harun.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

“Saya sangat tersanjung. Teringat akan sambutan ketika mondok. Dengan lantunan Thola Al Badru,” ucapnya saat memberi sambutan.

Kompol Akay yang didampingi anggota polisi lainnya juga turut membawa nasi tumpeng, buah-buahan. Itu merupakan bentuk rasa syukur Kompol Akay lantaran bisa sowan ke kyai-kyai di wilayah Gubeng. Sehingga bisa bercengkrama dan menyantap makanan bersama.

Kyai Farochi juga bersyukur lantaran Kapolsek Akay menjaga silaturahmi dalam menjaga persaudaraan dan persatuan.

“Inilah yang diharapkan. Mudah mudahan tugas Kapolsek bisa terus dilanggengkan. Seperi yang disampaikan Gus Mus (KH Mustofa Bisri, kenapa si A dan si B saling curiga? Itu karena silaturahminya ga nyambung. Maka pesan Gus Mus inilah bahwa ada pertentangan, kekhilafan, perbedaan, dengan silaturahmi maka bisa terselesaikan,” ungkap Kyai Farochi.

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

SANTRI JADI POLISI

Sementara Sekertaris Jenderal MWCNU Gubeng Kyai Miftah Jauhari atau akrab disapa Gus Miftah menambahkan, sosok Kapolsek Akay merupakan santri yang polisi. Bukan polisi yang jadi santri.

“Jadi beliau ini Kyai Akay yang polisi,” ungkapnya disambut meriah.

Bahkan di teks ikrar santri, kata Kyai Miftah, dijelaskan bahwa santri harus ber-NKRI, menjalankan undang undang 45.

“Waktu saya kembali membacanya, langsung saya teringat ke Pak Kyai Kompol Akay ini. Lah inilah ikrarnya santri. Santri yang jadi polisi,” tegasnya lagi. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed