Soal Aturan Karantina, Ini Kata Pengusaha Travel Umrah

Umat islam Indonesia yang berangkat umrah saat ini diharuskan melewati sejumlah karantina, baik karantina di tanah air maupun karantina di tanah suci. Aturan karantina pada umrah di masa pandemi ini membuat perjalanan umrah berlangsung lebih panjang hingga 22 hari.

Aturan karantina itu kemudian dikeluhkan sejumlah calon jamaah. Bahkan beberapa biro perjalanan umrah memilih menunda memberangkatkan jamaahnya.

Menanggapi hal itu, Rahmat Wicaksono, Direktur Mina Wisata Tour & Travel mengaku bersyukur karena umrah kembali dibuka setelah menunggu hampir dua tahun. Baginya yang terpenting saat ini adalah umrah sudah dibuka.

“Jadi ini kabar gembira, walaupun di tengah virus yang mendera kita alhamdulillah kita masih diperbolehkan oleh pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia juga memperbolehkan kita untuk pergi ke sana (pergi umrah, red), itu berita gembiranya,” ujarnya di sela pembukaan Pameran Haji dan Umrah Amphuri Islamic Travel Expo (AITE) di Cito Mall Surabaya, Rabu (26/1) siang.

Baca juga  Waspadai, Visa Umrah Mulai Dibatasi

Soal karantina, Rahmat Wicaksono mengatakan jamaah wajib karantina satu hari sebelum berangkat ke Arab Saudi, Lima hari karantina setelah sampai di Arab Saudi dan Tujuh hari karantina sepulang dari Arab Saudi. Rachmat menghimbau kepada jamaah umrah untuk tertib.

“Artinya mengikuti protokol yang ada, karena kalau kita tertib Insya Allah ke depan akan semakin dimudahkan, baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Arab Saudi,” imbuhnya.

Masih kata Rahmat Wicaksono, saat ini cuaca di tanah suci sedang memasuki musim dingin. Oleh karena itu calon jamaah umrah dihimbau mempersiapkan diri dengan membawa baju yang dapat mengantisipasi cuaca dingin tersebut.

Sementara itu Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI Nur Arifin memaklumi ada sebagian masyarakat yang khawatir pergi umrah di masa pandemi ini. Namun demikian kekhawatiran itu menurutnya jangan sampai membuat calon jamaah takut untuk pergi umrah.

Baca juga  Travel ZBU Beri Diskon 3 Juta ke Pendaftar Umrah Selama Haji Expo 15-19 Mei

“Khawatir itu bagus-bagus saja, tapi jangan dibuat takut, terus pelihara dengan pikiran positif, justru kalau mau umrah pastikan jaga kesehatan dan protokol kesehatan yang tertib, insya Allah aman dan lancar,” ujarnya.

Soal karantina jamaah yang ikut mempengaruhi naiknya biaya umrah, Nur Arifin menyebut Kemenag sudah menyiapkan asrama haji di Jakarta yang biayanya jauh lebih murah.

“Bukan hanya memangkas biaya, tapi mengurangi banyak biaya umrah, biayanya sekitar Rp2,7 juta hingga Rp3,5 juta untuk tujuh hari karantina,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Abdullah Wahib, Wakil Ketua II bidang Organisasi dan Keanggotaan DPD Amphuri Jatim tak memungkiri ada biro perjalanan umrah yang menunda keberangkatan jamaahnya karena aturan karantina. Namun juga Tidak sedikit yang tetap memilih berangkat.

Baca juga  Travel Bariklana Burdah Hadir di Haji Expo 15-19 Mei, Beri Diskon Rp 2,5 Juta

Wahib menambahkan, biaya umrah di masa pandemi bisa mencapai Rp 35 juta. Hal tersebut karena ada penambahan biaya karantina di Indonesia dan di Arab Saudi.

“Sehingga dengan penambahan itu minimal biaya umrah Rp 35 juta, dengan waktu minimal 22 hari,” pungkasnya. Ym

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed