Pameran EastFood (IIFEX) kembali hadir pada 27 – 30 Juni 2024 di Grand City Convention Hall Surabaya. Pameran berskala internasional Krista Exhibitions ini menghadirkan berbagai pelaku industri makanan dari 250 perusahaan baik dari lokal maupun internasional, dan memfasilitasi sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Istimewanya, di pameran makanan berskala internasional ini bakal menghadirkan seminar sertifikasi halal. Dimana para pelaku industri makanan, mulai dari UMKM hingga pelaku industri internasional juga bisa mengikuti seminar ini soal pentingnya sertifikat halal.
“Seminar sertifikasi halal ini diikuti pelaku industri makanan dan minuman,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D Salim, Jumat (21/6).
Diketahui bahwa EastFood (IIFEX) Surabaya 2024 ini diselenggarakan bersamaan dengan EastPack Surabaya 2024, yakni Pameran Internasional di bidang industri teknologi pangan, farmasi dan pengemasan.
Daud mengaku, Peserta Pameran Internasional EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2024 ini tidak hanya berasal dari Indonesia saja. “Melainkan dari sepuluh negara yaitu Malaysia, Singapore, Vietnam, Australia, Jepang, Polandia, Korea Selatan, China, Maldives, Russia,” kata Daud D Salim.
Menurut Daud D Salim, di tahun 2023 yang lalu pengunjung pameran EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya berhasil mendatangkan 16.000 pengunjung berasal dari 11 negara. Diantaranya Malaysia, Singapore, Vietnam, Australia, Jepang, Polandia, Korea Selatan, China, Maldives, Rusia, Taiwan.
“Tentunya di tahun 2024 ini kami optimis bisa menarik lebih banyak pengunjung lagi baik dari lokal maupun internasional,” sambungnya.
Dijelaskannya bahwa Daud D Salim Pameran EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya juga menyediakan platform yang lengkap untuk menghubungkan antara peserta dan pengunjung pameran dilengkapi oleh sesi Business Matching para pelaku industri makanan dan minuman. Sehingga bisa saling terhubung dan menjaring potensi baru untuk mengembangkan bisnis mereka.
Ria Trianamiki, S.T., M.M. selaku Plh. Kepala UPT Industri Makanan, Minuman dan Kemasan Surabaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menyampaikan apresiasi serta menyambut baik atas diselenggarakannya Pameran Eastfood (IIFEX) Surabaya 2024 ke-14.
Menurutnya tentunya event ini sangat ditunggu dan diminati oleh masyarakat khususnya pelaku industri yang bergerak dalam sektor makanan minuman dan kemasan. “Perlu diketahui bahwa pada Triwulan I 2024, Jawa Timur menjadi Provinsi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,07% dan secara Nasional dengan capaian 14,46%. Struktur PDRB Jawa Timur masih ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu sektor Industri (31,54%), Perdagangan (19,01%), dan Pertanian (9,71%),” jelasnya.
Melalui Pameran Eastfood (IIFEX) Surabaya 2024 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku industri makanan, minuman dan kemasan di Jawa Timur baik untuk memperluas jaringan bisnis, meningkatkan kualitas produk, hingga meningkatkan daya saing di pasar global.
Pada kesempatan ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur melalui UPTI Makanan Minuman dan Kemasan Surabaya akan berpartisipasi memberikan pelayanan kepada IKM/pengusaha mengenai konsultasi desain kemasan, konsultasi olahan pangan dan juga produksi kemasan meliputi kemasan fleksibel, kemasan karton, serta produksi pangan dengan proses pengolahan tanpa minyak. Layanan konsultasi, desain dan redesain kemasan tidak dipungut biaya. “Adapun untuk produksi kemasan dan pangan olahan dapat dilakukan dengan minimal order yang terjangkau,” tegasnya.
Wahyu Prihantono, Ketua Umum komunitas UMKM Berbagi Berbagi Bersama Berkembang (BBB) Indonesia yang menjadi exhibitor pada pameran tersebut juga menyampaikan hal senada dengan Daud.D Salim. Menurut Wahyu dari tahun ketahun semakin banyak UMKM yang berminat untuk menjadi exhibitor pada IIFEX, hal itu tentunya karena para exhibitor pada pameran IIFEX sebelumnya telah merasakan manfaat yang nyata yaitu perluasan pasar mereka baik lokal maupun internasional setelah mengikuti IIFEX.
“Tahun ini sekitar 25 UMKM anggota Komunitas BBB Indonesia menjadi exhibitor yang jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Budhi Wibowo sebagai ketua umum AP5I (Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia) menyampaikan bahwa beberapa tahun terakhir ini kondiisi pasar internasional sedang lesu terutama pada pasar utama produk perikanan Indonesia yaitu Amerika Serikat, China dan Jepang. Oleh karena itu mulai banyak anggota AP5I yang mulai fokus “menggarap” pasar lokal. “Tentunya adanya pameran IIFEX ini bisa menjadi sarana promosi yang efektif bagi anggota AP5I untuk mempromosikan produknya,” ungkap Budhi Wibowo. (Bagus)