Semarak Fortasi Smamda di Balai Pemuda, Siswa Baru Merangkai Jajan Pasar

SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar kegiatan pengenalan lingkungan sekolah atau yang lebih dikenal Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi). Kegiatan ini diikuti oleh 350 siswa baru.

Mengangkat tema “Embracing The Green Generation for Sustainable Future”, fortasi tahun ini diharapkan dapat membentuk karakter para siswa menjadi pribadi yang mencintai lingkungan sekitarnya dengan memulai hidup lebih sehat dan ramah lingkungan.

Sangat meriah

Fortasi 2024 digelar selama lima hari (15-19/7). Fortasi 2024 dikemas secara menarik dan berbeda dari Fortasi sebelumnya. Sejalan dengan spirit Green Generation , terdapat permainan tradisional dalam outbond sebagian besar memakai bahan daur ulang, membawa bekal jajanan tradisional yang nantinya akan dilombakan, juga meminimalisir penggunaan kemasan sekali pakai. Tidak hanya itu, akan hadir Kevin Brengos sebagai Duta Persatuan Cak dan Ning yang akan mengisi materi keSurabayaan.

Baca juga  Khofifah Sebut Siswa yang Berhak Dapat Akses Sekolah Rakyat

Astajab, Kepala Smamda menjelaskan bahwa Fortasi 2024 Smamda akan berkesan bagi para siswa karena berkegiatan di tengah kota Surabaya, yaitu Alun-alunnya.

“Sekaligus juga mengenalkan salah satu ikon kota Surabaya bagi peserta didik yang datang dari kota-kota lain. Karena siswa Smamda tidak hanya berasal dari Surabaya saja, juga banyak dari kota bahkan pulau lain di luar Jawa,” ungkapnya, Senin (15/7).

Ditambahkan Astajab, menatiknya pagi ini siswa baru juga mengikuti lomba merangkai jajanan pasar. Tiap siswa membawa jajan pasar. Kemudian mereka dikelompokkan dan merangkai jajan pasar.

“Gurunya yang menilai,” tegasnya.

Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kota Surabaya Drs Ahmad Syaroni mengapresiasi Fortasi Smamda. Menurutnya Fortasi ini sangat menginspirasi.
“21 tahun lagi 100 tahun Indonesia Merdeka. Bonus demografinya, kita berharap kalian di tahun itu menjadi anak hebat kuat tidak terkontaminasi segala halangan. Mulai secara dari media sosial, atau obat obatan terlarang. Bahkan apa yang dinamakan bullying verbal dan fisik tidak ada,” ungkap Syaroni yang juga lulusan sekolah Muhammadiyah dari SD hingga SMA.

Baca juga  Unusa Ditetapkan Jadi Klaster Mandiri, Mantapkan Riset dan Pengabdian

“Selamat kalian luar biasa. Satukan tekad untuk Surabaya hebat,” tegasnya.

Ketua Pelaksana Fortasi Smamda Hadrian Rahagi menambahkan, bahwa memang ada hal baru dan suasana yang berbeda tahun ini. Biasanya jika Fortasi di sekolah, maka saat ini di Balai Pemuda. Selama Fortasi akan ada pembekalan juga dari pemateri BNN, keagamaan dan wawasan Surabaya.

“Alhamdulillah selama 6 hari siswa baru mengikuti fortasi. Mereka dikenalkan Kota Surabaya,” ungkapnya. (Bagus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *