Semarak kemeriahan peringatan HUT ke-79 RI di Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya sangat terasa. Bahkan, tak hanya dirasakan siswanya saja, melainkan juga orang tuanya.
Seperti pada Sabtu (17/8) pagi, keluarga besar SDM 24 Surabaya merayakannya dengan berbagai acara. Seperti upacara, drama kolosal, dan lomba antar walimurid dan guru.
“Alhamdulillah seru ya. Sebab tidak hanya siswa saja yang diajak lomba, ini mamanya juga ikut lomba. Seneng banget,” ungkap Aisyah, salah satu wali murid SDM 24.
Kepala Sekolah Karakter SD Muhammadiyah 24 Surabaya Ustadzah Norma Setyaningrum, MPd menjelaskan, kegiatan pagi itu merupakan rangkaian semarak kemerdekaan HUT ke-79 RI. Sebelumnya, sudah digelar sejak 14 Agustus sampai 16 Agustus lalu. Yakni digelar berbagai lomba untuk siswa. Diantaranya program wawasan kebangsaan, mading kemerdekaan dan lomba khas Agustusan.
“Nah di tanggal 17 ini, kami memperingatinya dengan upacara denga memakai baju nasional dan adat seIndonesia. Tujuannya untuk mengenalkan budaya kepada masyarakat luas.
Sehingga anak-anak juga punya literasi terkait kebudayaan dan pejuang,” ucapnya.
Kegiatan kala itu mengambil tema Generasi Berkarakter untuk Indonesia Maju. Dijelaskan Ustazah Norma bahwa perjuangan dari pahlawan ini memiliki karakter yang kuat dalam mempertahankan Indonesia. Misalnya Jenderal Sudirman. Meski dalam keadaan sakit, tetap gigih berjuang. Karakternya kuat. Karakter inilah yang kita tanamkan ke siswa.
“Kami ingin menguatkan karakter itu ke siswa dalam mengisi kemerdekaan ini. Dengan terus meningkatkan iman ke Allah SWT sebagai bentuk syukur. Kemudian dengan belajar, sehingga Indonesia menjadi negara disegani dan jadi nomor satu dunia. Tidak diremehkan,” tandasnya.
Semarak kemeriahan juga berlanjut ketika drama kolosal yang diperankan siswa Sekolah Karakter SDM 24. Diakui Ustazah Norma bahwa tiap peringatan HUT RI, pihaknya senantiasa menyajikan drama kolosal yang dikemas menarik dan berkarakter. Menurut Ustazah Norma ini penting untuk menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme seluruh keluarga SDM 24. Dari literasi itulah maka diyakini bisa menambah wawasan dan meningkatkan jiwa nasionalisme.
Drama yang disajikan mulai dari Detik-detik proklamasi. Kemudian pagi itu mengangkat peristiwa Bandung Lautan Api sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan. Ada 45 siswa yang berperan. Diikuti dari kelas sampai kelas 6. Persiapannya cukup singkat hanya sepekan.
Puncak keseruan kemudian dilanjutkan dengan lomba wali murid. Kontan saja wali murid yang mengikuti lomba balon berjalan dan tarik tambang sangat histeris antusias.
Diakui Ustazah Norma bahwa lomba walimurid dan guru ini tujuannya sebagai pemersatu dan menguatkan antar wali murid dan guru.
“Kalau biasanya hanya tegur sapa, mengantar anaknya, sekarang terlibat dalam tim untuk lomba,” tegasnya. (Bagus)