Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melakukan tinjauan penerapan program Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) di RW 2, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semapir, Jumat (23/8). Program tersebut, dilakukan sebagai upaya pemberdayaan di kelurahan dan kecamatan, supaya lebih responsif dalam menangani masalah perempuan dan anak.
Tinjauan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani didampingi
Asisten II Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti.
Dalam sambutannya, Rini Indriyani mengapresiasi program-program yang dilakukan RW 2, Kelurahan Sidotopo untuk mewujudkan kampung ramah anak dan perempuan.
“Saya sudah berkeliling melihat kampung sehat, kampung belajar, kampung aman, serta kampung kreatif dan produktif, yang dimiliki RW 2 Kelurahan Sidotopo ini. Saya yakin ini semua bisa terwujud, karena sinergi warganya,” katanya.
Rini Indriyani bahkan dibuat takjub, dengan program bapak dan ibu ASI yang berhasil dijalankan di kampung tersebut. Bagi Rini, kesadaran untuk memberikan ASI pada anak, harus dimiliki semua pasangan, terutama pasangan muda.
“Untuk menjadi kampung ramah anak dan perempuan salah satu, yang harus diperhatikan adalah ASI dan ruang pendidikan anak. Di sini saya melihat hal tersebut, ada duta bapak dan ibu ASI, ada ruang khusus bermain anak, hingga ruang belajar,” terangnya.
Tak hanya itu, salah satu program yang membuat kampung RW 2 Kelurahan Sidotopo, berbeda dari kampung lainnya adalah program jimpitan, atau sedekah subuhnya. Hasil dari sumbangan sukarela itu, diberikan kepada warga kurang mampu di wilayah RW lainnya, baik berupa beras, maupun bahan pokok lainnya.
Dengan banyaknya program yang dimiliki RW 2, Kelurahan Sidotopo pun meraih kategori pratama kegiatan KAS-RPA 2024. Rini berharap, pencapaian tersebut, bisa dipertahankan dan disebarkan ke wilayah lainnya.
“Mimpi Pak Wali tercipta untuk menciptakan kampung madani terwujud, di kampung ini, ada sedekah yang diberikan secara sukarela. Semoga berkah untuk semuanya, dan saya berharap bisa tetap guyub dan rukun,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti menjelaskan, tinjauan ini dilakukan dalam rangka roadshow, pemenang lomba KAS-PRA 2024.
Sebelumnya, lomba KAS-PRA dimulai sejak bulan Juni lalu. Ada lima indikator yang dinilai di antaranya Kampung Aman, Kampung Belajar, Kampung Sehat, Kampung Asuh, serta Kampung Kreatif dan Produktif. Pelaksanaan lomba KAS-PRA ini, juga melibatkan akademisi, pemerhati anak serta perempuan.
“KAS-PRA ini harus menyerahkan portofolionya dulu kepada kita, lalu dipresentasikan baru setelahnya, dilakukan kunjungan oleh para juri. Hasilnya kampung yang menang beberapa kategori, akan dilakukan roadshow, seperti di Sidotopo ini,” ujarnya.
Ida menambahkan, kampung yang sudah menang KAS-PRA, akan di monitoring agar sistem, yang sudah dilakukan tetap berjalan dengan baik.
“Harapannya, dengan sistem yang sudah baik itu, tidak ada lagi anak dan perempuan, yang mendapatkan kekerasan, baik itu dari pihak eksternal, maupun internal,” pungkasnya.
Untuk diketahui, program KAS-PRA ini merupakan implementasi, dari Rencana Kerja Tahunan (RKT), tentang Pemenuhan Konvensi Hak Anak untuk Program CFCI (Child Friendly Cities Initiative), Pemkot Surabaya bersama UNICEF dan Bappenas RI. (yunus)