SD Muhammadiyah 4 Surabaya telah mencatatkan sejarah baru dengan berhasil memecahkan Rekor MURI melalui program SEBOTIK (Sedekah Botol Plastik). Dalam aksi peduli lingkungan ini, sebanyak 79.000 botol plastik berhasil dikumpulkan dan disumbangkan oleh seluruh siswa, guru, dan orang tua.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong kebiasaan hidup bersih dan hijau di kalangan siswa.
Program SEBOTIK bertujuan untuk meminimalisasi sampah plastik dengan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan botol plastik bekas yang kemudian didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna.
SEBOTIK adalah salah satu bagian dari program Sekolah Circular. Sekolah Cirkular adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular ke dalam kurikulum dan kegiatan sehari-hari di sekolah. Tujuan utama dari Sekolah Circular adalah untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Melalui konsep ini, sekolah bekerjasama dengan pihak Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Janitra Bhumi Indonesia Consulting. Kepala Sekolah juga aktif mengikuti Konferensi dan Excursion Circular Economy kerjasama dengan Universitas Hiroshima Bersama prof. Nayaka Ayami dan Prof. Mari Katayanagi dan mendapat penghargaan dari IGPA (Indonesian Green Principle Award) untuk percepatan dalam implementasi 6R (Rethink, reuse, reduce, recycle, refuse, dan repair) di sekolah.
“Rekor ini bukan hanya sebuah pencapaian untuk sekolah kami, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia untuk turut serta dalam gerakan peduli lingkungan,” ujar Ustadz Edy Susanto, MPd Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Sabtu (23/8).
Rekor MURI ini diakui secara resmi dan menjadi bukti komitmen sekolah dalam mendidik siswa untuk peduli terhadap lingkungan sejak dini. Kedepannya, SD Muhammadiyah 4 Surabaya akan terus berupaya untuk mengadakan program-program serupa yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan. (Bagus)