Strategi persaingan di dunia kerja yang semakin ketat, membuat lulusan perguruan tinggi perlu meningkatkan daya saing agar dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai harapan.
Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, Komaruddin Hidayat, memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam acara pengukuhan yang digelar pada tahun akademik 2024.
Dalam
pemaparannya, Komaruddin menekankan pentingnya generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan tiga unsur penting dalam mengembangkan potensi di era globalisasi ini, yakni berkarakter, berilmu, dan memiliki keterampilan.
“Dalam konteks globalisasi dan revolusi industri 4.0, dinamika pasar tenaga kerja semakin kompleks dan terus berubah seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan industri. Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah, mereka perlu memiliki keunggulan kompetitif yang mampu membuat mereka lebih menonjol di mata perekrut dibandingkan dengan lulusan lainnya,” ucapnya, Senin (9/9).
Menurut Komaruddin, generasi saat ini perlu penguasaan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Perusahaan saat ini lebih menghargai keterampilan praktis yang bisa langsung diaplikasikan di dunia kerja. Soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, hingga kepemimpinan semakin dicari oleh banyak perusahaan, selain keterampilan teknis yang spesifik pada bidang tertentu.
Selain itu, kemampuan adaptasi dan pembelajaran sepanjang hayat menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga daya saing di pasar tenaga kerja. Dalam dunia yang berubah dengan sangat cepat, lulusan perguruan tinggi harus memiliki kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi terhadap tren dan perkembangan terbaru.
“Mereka yang dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan inovasi terbaru dalam pekerjaan akan lebih mudah untuk bertahan dan maju dalam persaingan kerja, pun juga harus aktif dalam mengikuti pelatihan atau magang dan semacamnya, yang nantinya juga menambah konektivitas,” jelasnya.
Penting juga bagi lulusan perguruan tinggi untuk memiliki mindset wirausaha atau entrepreneur. “Tidak semua orang harus bekerja di perusahaan besar; menjadi pengusaha juga merupakan salah satu cara untuk berkontribusi pada ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Dengan pola pikir yang inovatif dan berani mengambil resiko, lulusan perguruan tinggi dapat menciptakan peluang karir sendiri, daripada hanya bergantung pada lapangan pekerjaan yang ada,” ucapnya.
Secara keseluruhan, daya saing lulusan perguruan tinggi di era sekarang sangat dipengaruhi oleh kombinasi antara keterampilan yang relevan, kemampuan adaptasi, jejaring yang kuat, dan mindset inovatif. Untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan, lulusan harus siap berjuang lebih keras dan bersikap proaktif dalam mengembangkan potensi mereka. Tanpa peningkatan daya saing ini, sulit bagi mereka untuk mendapatkan posisi yang mereka inginkan di tengah ketatnya persaingan di dunia kerja. (Bagus)