Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Kabid P2P Dinkes Jatim) drg. Sulvy Dwi Anggraeni, M.Kes menyatakan bahwa ada 1,3 jt bayi belum diimunasi. Tentu ini menjadi keprihatinan mengingat imunisasi sangat penting untuk bayi.
“Masih banyak orang tua khawatir anaknya diimunisasi. Padahal efeknya lebih besar kalau bayi tidak diimunisasi,” ungkap Sulvy saat membuka kegiatan Geliat Airlangga dan Unicef bertajuk Workshop Kolaborasi Lintas Sektor dengan Pencatatan Statistik Vital Sipil, Jumat (22/11) di Besmansion Surabaya.
Dijelaskan, kekhawatiran orang tua untuk membawa anak-anaknya ke posyandu, ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi lantaran efek samping imunisasi. Untuk itu, dengan adanya workshop yang melibatkan Dukcapil, Dinsos, BPS, Bapeda, Diskominfo, dp3akb dan dinkes yang berada di 8 kabupaten kota bisa turut mengoptimalkan capaian imunisasi di Jawa Timur.
“Kami memohon dukungan untuk mengoptimalkan imunisasi ini. Kalau bayi tidak diimunisasi, maka tumbuh kembangnya terkendala. Kolaborasi ini diharapkan mengoptimalkan program imunisadi di Jatim. Ini perlu bantuan semuanya untuk mencapai target imunisasi. Selain itu untuk mengoptimalkan sosialisasi vaksin baru seperti pneumonia,” paparnya.
Sebelumnya, Program Focal Point Geliat Airlangga dan Unicef, Prof Nyoman Anita Damayanti, mengajak masyarakat untuk mengimunisasikan anaknya. Ditegaskan bahwa imunisasi ini untuk kesehatan anak. Maka dibutuhkan peran orang tuanya untuk terlibat dalam imunisasi anak. “Banyak penyakit dapat dihindari melalui imunisasi. Penumonia, polio, campak dan lainnya,” tegasnya.
Ketua Tim Kerja Surveilans, Kekarantinaan Kesehatan Haji dan Imunisasi Dinkes Jatim Wahyu Wulandari menyatakan hukumnya wajib untuk imunisasi anak. Orang tua harus paham bahwa imunisasi ini sangat penting bagi anaknya. “Untuk kesehatan anaknya sendiri agar tidak terpapar penyakit,” ungkapnya.
Dia berharap, adanya kolaborasi seperti ini, maka capaian imunisasi di 38 kabupaten kota di Jatim bisa segera terwujud. “Dengan imunisasi, angka kematian bisa dicegah diseluruh kelompok usia,” urainya. (Bagus)