Rencana Presiden Prabowo Subianto ingin membangun kampung haji di Mekah, mendapat sambutan positif dari Kerajaan Arab Saudi. Bahkan, Pangeran Muhammad Bin Salman telah menyerahkan tanah seluas 50 hektare di Mekah untuk digunakan selama 100 tahun sebagai konsesi pembangunan.
Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’i.
“Pangeran Muhammad Bin Salman telah memberikan tanah untuk mendukung pembangunan ini, tetapi berbagai dinamika membuat pelaksanaannya tertunda,” kata Wamenag dalam keterangannya, Ahad, (1/12/2024).
Wamenag menjelaskan, keinginan Prabowo ini muncul dari keprihatinannya terhadap kondisi jamaah haji Indonesia yang sering kali tidak mendapatkan layanan maksimal. Padahal, jamaah haji telah menabung atau mengumpulkan uang selama bertahun-tahun demi melaksanakan rukun Islam kelima.
“Presiden merasa prihatin karena banyak jemaah yang tidak mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya, meskipun telah membayar biaya besar,” ujar Wamenag.
Adapun rencana ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang memadai di Mekah, termasuk akomodasi, fasilitas kesehatan, dan tempat ibadah khusus bagi jamaah asal Indonesia.
“Kampung haji ini merupakan komitmen Presiden Prabowo untuk memberikan pelayanan prima kepada jamaah haji Indonesia,” kata Wamenag.
Sambil menunggu pembangunan kampung haji terealisasi, pemerintah berencana menyewa hotel selama tiga hingga empat tahun ke depan sebagai solusi sementara untuk memastikan kenyamanan jamaah haji. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji.
“Meskipun kampung haji belum terealisasi, Presiden tetap bertekad memberikan yang terbaik untuk jamaah Indonesia,” kata Wamenag. (Ym)