Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti adanya data yang menyebut kesejahteraan yang kurang mengakibatkan 55,8% guru memiliki pekerjaan sampingan, serta 79,8% guru memiliki utang. Bahkan riset NoLimit mengungkap, 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru.
Menyikapi data itu, Puan Maharani mengapresiasi kebijakan pemerintah yang menaikkan gaji guru pada 2025, baik untuk guru ASN maupun honorer. Puan menekankan peningkatan kesejahteraan guru menjadi salah satu langkah untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Peningkatan kesejahteraan guru memang sudah menjadi kewajiban negara, khususnya pemerintah sebagai pelaksana anggaran. Semoga kebijakan kenaikan gaji guru di tahun depan bisa meningkatkan kualitas para pendidik anak bangsa,” kata Puan dalam keterangannya, Senin (1/12/2024).
“Kesejahteraan guru menjadi sangat vital mengingat masih banyak pendidik yang merasa kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Keadilan untuk guru sebagai pahlawan pendidikan harus selalu diupayakan,” ungkapnya.
Puan juga mendorong Pemerintah tidak melupakan nasib guru honorer yang penghasilannya masih jauh dari kata cukup.
“Harapan kita bersama adalah agar para guru-guru yang berperan dalam mencetak bibit unggul Indonesia dapat hidup dengan nyaman, baik yang PNS, PPPK, dan honorer. Agar mereka tidak lagi dipusingkan karena masalah utang,” tuturnya.
Puan pun mengapreasiasi guru-guru yang mayoritas terus berdedikasi mengajar hingga pensiun meski dengan penghasilan yang pas-pasan. Menurutnya, jiwa patriot memang selalu mengalir dari darah seorang guru.
“Penting untuk dipahami bahwa kesejahteraan yang baik pastinya akan meningkatkan motivasi dan produktivitas guru. Hal ini-lah yang akan berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah,” terang Puan.
“Jadi layanan kualitas pendidikan Indonesia akan menjadi yang terbaik manakala semua masalah terkait kesejahteraan guru dapat diatasi,” pungkasnya. (ym)