MUI Sesalkan Penyerangan Gereja di Yogyakarta

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat menyesalkan terjadinya penyerangan terhadap Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta pada saat umat Kristiani melaksanakan ibadah misa pagi di Gereja.

“Tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan ajaran nilai-nilai agama.  Apa pun motifnya tindakan tersebut patut dikutuk dan tidak bisa ditoleransi,” tutur Wakil Ketua Umum KH Zainut Tauhid Saadi kepada majalahnurani.com Ahad (11/2/2018).

MENJAGA SITUASI

Zainut mengatakan, MUI meminta kepada aparat kepolisian RI untuk segera bertindak cepat dan mengusut tuntas motif pelakunya dan segera memberi keterangan kepada masyarakat agar tidak timbul fitnah dan prasangka buruk di masyarakat yang dapat mengganggu harmoni kehidupan antarumat beragama.

Lebih dari itu, MUI meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga situasi yang kondusif dengan tidak menyebarkan opini, berita hoax dan berbagai isu yang justru dapat membuat gaduh dan mengganggu keamanan nasional.

“MUI menyampaikan simpati yang mendalam atas beberapa korban dari serangan tersebut, semoga diberikan kesabaran dan kesembuhan seperti sedia kala,” ungkap dia.

Ahad pagi tadi, Gereja Santa Lidwina Gamping, Sleman, Yogyakarta, diserang seorang remaja yang membawa pedang saat misa berlangsung. Dari peristiwa itu,sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, termasuk Romo Prier yang memimpin ibadah.

Polisi pun langsung menembak pelaku yang berinisial S yang diketahui berusia 16 tahun.

Kronologisnya terjadi pada pukul 07.30 WIB. Pelaku masuk dari pintu Gereja Santa Lidwina bagian barat dan langsung menyerang jemaat bernama Martinus Parmadi Subiantoro dengan senjata tajam. Korban pun mengalami luka di bagian punggungnya.

Melihat kejadian itu, jemaat lain yang berada di kanopi membubarkan diri. Pelaku kemudian masuk ke gedung utama gereja sembari mengayunkan senjata tajam, sehingga jemaat di dalam juga berhamburan ke luar.

Aksi remaja itu belum berakhir. Dia berlari ke arah kelompok paduan suara dan menyerang Romo Prier yang sedang memimpin misa dan juga jemaat yang masih di dalam gereja bernama Budi Purnomo. Romo Prier mengalami luka di kepala dan segera dijahit.

Aiptu Munir, personel Polsek Gamping yang mendatangi Gereja Santa Lidwina juga menjadi korban setelah gagal bernegosiasi dengan pelaku. Tangannya terluka sehingga ia langsung menembak pelaku. Saat ini, korban dan polisi yang terluka dibawa ke rumah sakit. Diketahui Yohanes Triyanto, masih dirawat di ICU RS Panti. Dia mengalami luka di kepala dan punggung, dan korban Mukarto mengalami memar akibat pukulan di punggung.

“Kami masih mendalami motif pelaku,” ujar Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto. 01/Bagus

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *