Hari ini Senin (30/4/2018) Majelis Ulama Indonesia (MUI) sedang melaksanakan temu media mengenai Ijtima Komisi Fatwa bersama para ulama di Gedung MUI Jalan Proklamasi Jakarta.
BIAYA POLITIK
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am kepada majalahnurani.com menyatakan, MUI menggelar Itima pada 7-10 Mei 2018 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Salah satu yang akan dibahas yakni mahar politik jelang Pilpres 2019.
Rencananya Intima itu akan dihadiri 800 ulama yang terdiri dari pimpinan komisi fatwa MUI se-Indonesia, perwakilan ormas, unsur pondok pesantren, perguruan tinggi dan cendekiawan hukum Islam. Acara juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Terkait persoalan yan dibahas yakni kondisi faktual terkait biaya politik menjelang Pilkada dan Pilpres ikut menjadi perhatian MUI.
“Sebab dengan biaya kampanye yang tinggi banyak kecenderungan untuk melakukan praktik money politics. Mengenai pembiayaan politik karena sebentar lagi ada Pilkada dan Pilpres. Evaluasi selama pemilu, biaya politik sangat tinggi dan biasa dan mahar-mahar politik yang diberikan untuk kepentingan pencalonan,” katanya.
PEMILU FAIR
Belum lagi, tambahya, soal kampanye dengan biaya tinggi, pemberian untuk pemilih.
“Nah, bagaimana Islam memandang kondisi faktual seperti ini, tentu kita mendambakan Pemilu dilaksanakan secara fair,” urainya.
Lewat Ijtima’ Ulama ke-6 itu, Asrorun berharap dapat menghasilkan solusi untuk menghadapi kondisi tersebut.
“Harus berdasarkan kepada komitmen memilih yang terbaik, yang berkompeten dan berintegritas. Memiliki komitmen mensejahterakan masyarakat bukan hanya konteks kepentingan sesaat,” tandas dia. 01/ Bagus