Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras peledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, yakni di GKI Diponegoro, di Gereja Santa Maria, dan Gereja Pantekosta Arjuno, terjadi pada Ahad pagi hingga Senin (14/5/2018) tadi. Menurut informasi terkini dari Polda Jawa Timur, telah menewaskan 13 orang dan menyebabkan 40 orang luka-luka.
JARINGAN INTERNASIONAL
Wakil Ketua Umum MUI KH Zainut Tauhid Saadi mentakan, tindakan tersebut diluar nalar akal sehat dan sudah melampaui batas nilai kemanusiaan. Pelakunya patut diduga dikendalikan oleh orang yang tidak beragama dan sudah hilang rasa kemanusiaannya.
“Atas dalih apa pun tindakan tersebut tidak dibenarkan karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama,” tuturnya.
MUI menengarai aksi terorisme di Indonesia masih memiliki akar yang kuat dengan jaringan terorisme Internasional.
“Jika hal ini tidak bisa ditumpas maka terus menjadi ancaman serius bagi keamanan negara dan keselamatan umat manusia,” sambungnya.
MUSUH BERSAMA
Untuk hal tersebut, urai Kyai Zainut, MUI mendukung langkah-langkah kepolisian untuk segera menangkap dalang aksi teror tersebut dan membasmi sampai ke akar-akarnya.
“Kepolisian diharapkan dapat segera mengungkapkan motif pelakunya sehingga tidak menimbulkan dugaan dan spekulasi yang dapat mengganggu harmoni kehidupan umat beragama,” tambahnya.
Saat ini MUI mengajak kepada seluruh pimpinan umat beragama dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menyatakan perang melawan terorisme. Karena terorisme merupakan kejahatan terhadap negara, agama dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga harus menjadi musuh kita bersama.
“MUI menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban aksi terorisme semoga diberikan kesabaran, penghiburan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” doa Kyai Zainut.01/ Bagus