Kongres Jamiyatul Qurro wal Huffadz (JQH) Nadhlatul Ulama ke-V akan digelar 11 Juli hingga 15 Juli mendatang di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Karawang.
Nantinya, JQH juga akan menggelar kegiatan Mubaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional II dan MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren.
TAFSIR KELIRU
Kepada majalahnurani.com Rabu (4/7/2018), Ketua PP JQH NU KH Muhaimin Zein mengatakan, pada kongres juga akan dibahas banyaknya kekeliruan dalam menafsirkan Alquran.
Dia mengakui bahwa belakangan ini banyak muncul tafsiran tentang Alquran yang keliru dan diunggah ke media sosial. Sehingga tersebar pemahaman-pemahaman radikal tidak sesuai dengan Islam rahmatan lil alamin.
“Kita tidak akan tinggal diam melihat pemahaman yang keliru ini,” ujarnya.
MENIMBULKAN KONFLIK
Tidak semua orang bisa menafsiran Alquran karena ada metodenya. Menurut dia, satu ayat saja bisa menimbulkan konflik jika tidak dipahami dengan benar.
“Kita akan luruskan pemahaman yang salah itu. Dan itu kita selesaikan sama-sama, bukan haya kita saja,” ucapnya.
Kyai Zen menambahkan, JQH segera meluruskan hal itu lantaran posisinya jelas.
“Kami itu posisinya adalah wasathiyah, moderat, dan rahmatal lil alamin. Jadi tidak radikal dan keras,” tandas. 01/dia. bagus