Atasi Krisis Peradapan, Indonesia Gelar WPF

World Peace Forum (WPF) kembali diselenggarakan untuk kali ketujuh. Forum perdamaian dunia ini digelar pada 14 sampai 16 Agustus 2018 di Jakarta.

Nantinya WPF ke-7 akan dibuka oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla.

WPF akan dihadiri seratus tokoh dunia baik cendekiawan, tokoh agama, tokoh politk, pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk membicarakan tema ini.

KRISIS PERADABAN

Kali ini, tema yang diangkat yakni The Middle Path for the New World Civilization, jalan tengah sebagai solusi terhadap peradaban dunia. Peradaban dunia yang bersifat kerusakan yang akumulatif, dunia yang tak menentu, dunia yang mengalami kekacauan.

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

“Inilah semangat yang ingin ditanggulangi dengan suatu wawasan atau paradigma, yaitu paradigma jalan tengah, baik dari perspektif agama maupun ideologi nasional,” ujar Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Prof Din Syamsuddin dalam rilis yang diterima majalahnurani.com Rabu (4/7/2018).

Menurut Din, ini merupakan tawaran Indonesia pada sistem dunia baru yang bertumpu pada the middle path, menanggulangi krisis peradaban dunia dan kekacauan peradaban.

Lebih lanjut Din mengatakan, pemerintah berobsesi ingin ikut menanggulangi proses perdamaian. Karena dia menilai, peradaban dunia ini terjebak pada ekstremitas, terutama liberalisme yang absolut, yang mengejawantah dalam berbagai aspek kehidupan, politik, budaya, ekonomi.

“Kita punya Pancasila, revitalisasi Pancasila, kita lakukan sebagai jalan tengah, termasuk UUD 1945. Inilah hasrat kita Indonesia ingin promosikan Pancasila sebagai jalan tengah, sekiranya menjadi pertimbangan dari masyarakat internasional dalam menanggulangi krisis peradaban dewasa ini,” tandas dia.

Baca juga  Bismillah….Iran Mulai Serang Israel!

MEMBUAT AMAN

Ketua Panitia WPF Muhammad Najib berharap, semoga inisiatif Indonesia ini akan membuat dunia kita kedepan lebih aman, lebih damai, dan lebih makmur.

“Dengan menurunnya berbagai kekerasan yang ditimbulkan akibat meningkatnya ekstemisme,” tukasnya. 01/bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed