Arab Saudi melalui Pusat Pengukuran Kinerja Nasional (Adaa) mengaktifkan teknologi pengukur kepuasan jamaah terhadap layanan yang diberikan pemerintah setempat selama musim haji.
Teknologi pengukuran tersebut bertujuan meningkatkan layanan pemerintah terhadap para tamu Allah SWT.
“Mengukur kepuasan jamaah, sesuai dengan arahan Raja Salman untuk menawarkan pengalaman terbaik dalam ibadah haji,” kata Direktur Jenderal Adaa, Husameddin Al-Madani dilansir di Arab News, Sabtu (18/8).
TINGKATKAN PELAYANAN
Ia menjelaskan Kerajaan Arab Saudi (KSA) sudah berkomitmen memfasilitasi jamaah haji selama beribadah seiring dengan upaya meningkatkan layanan pemerintah. Karena itu, KSA beranggapan teknologi pengukuran tingkat kepuasan akan sangat bermanfaat bagi pemerintah.
Al-Madani menjelaskan laporan hasil pengukuran langsung diberikan pada pemerintah agar segera meningkatkan kualitas layanan. Ia mengatakan pengukuran kepuasan jamaah haji berpusat dalam empat tahap kunci, yakni mendapatkan visa haji atau izin, pengalaman bepergian ke dan dari Makkah, mendukung layanan di Dua Masjid Suci dan tempat-tempat suci lainnya, serta pengalaman keberangkatan ibadah haji.
ADA 30 LAYANAN
Al-Madani mengatakan pemerintah menyediakan lebih dari 30 layanan untuk jamaah haji. Pengukuran bertujuan menjadikan layanan haji berstandar internasional terbaik. Pemerintah menilai ada lima kriteria layanan terbaik, yakni, prosedur jelas, kesiapan lokasi, kecepatan layanan, kepuasan kinerja karyawan, dan kepuasan dengan layanan.
Kemudian, hasil pengukuran akan dimasukkan dalam laporan kepuasan penerima manfaat triwulanan Adaa. Laporan itu langsung diberikan kepada Dewan Menteri dan dibagikan pada pihak berwenang untuk meningkatkan layanan publik.
Al-Madani mengatakan Adaa berusaha mengukur kinerja entitas publik dan menyiapkan laporan berkala tentang hasil kinerjanya. Selain itu, menyajikan laporan hasil kepuasan penerima manfaat dari kualitas layanan yang disediakan oleh entitas publik. 01
