Menkes: Stroke Masih Jadi Tantangan Global

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menghadiri prosesi Pembukaan Pertemuan Ilmiah Internasional Mikrobiologi Klinik dan Penyakit Infeksi yang pertama, di Surabaya.

Acara ini juga bersamaan dengan Konggres Nasional Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) ke 10; dan Nasional Simposium of Indonesia Anti Mikroba Resisance Wacht ke 12.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.504 pulau. Indonesia juga memiliki posisi strategis terhadap lalu lintas dan perdagangan Internasional serta mempunyai banyak pintu masuk negara.

PENYAKIT BARU

Menurut Menkes, globalisasi dapat mengakibatkan peningkatan frekuensi dan jumlah perjalanan antar negara dan peningkatan risiko masuk keluar penyakit dan masalah kesehatan.

“Tantangan global yang dihadapi saat ini adalah kemunculan penyakit baru (emerging diseases) dan muncul kembali (reemerging diseases),” kata dia dalam rilis yang diterima majalahnurani.com Ahad (14/10/2018).

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

Keduanya, lanjut Menkes, terkait dengan gaya hidup, mobilitas, teknologi, populasi kepadatan habitat. Selain itu juga berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang saling terkait dengan keragaman geografis, perdagangan hewan, keseimbangan predator/pemangsa hewan lain, habitat dan kesehatan hewan, migrasi burung, pasar unggas/hewan, serta vegetasi, cuaca dan musim, iklim, yang mempengaruhi populasi hewan dan vector, banjir, erupsi gunung berapi, deforestasi, juga kebakaran hutan.

Pada kesempatan tersebut Menkes mengungkapkan bahwa tantangan global bidang kesehatan masih meliputi penyakit tidak menular (PTM) yaitu Stroke, Hipertensi, Diabetes, Kanker, Penyakit Paru Obstruktif; Ketidak-tepatan Penggunaan Antibiotik; Perubahan Lingkungan; dan Evolusi Agent Infeksi.

Menteri Kesehatan mengatakan, dalam upaya penguatan layanan kesehatan Kemenkes RI melakukan terobosan Pemerataan Tenaga Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan Kepulauan (DTPK) dengan Penugasan Nusantara Sehat yang berbasis tim dan individual. Mereka ditempatkan di Puskesmas RS.

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

“Upaya menjawab tantangan Pelayanan Kesehatan yang efektif dan efisien dalam era JKN adalah dengan meningkatkan kompetensi SDM dalam pelayanan kesehatan; Perbaikan sistem pelayanan kesehatan, kolaborasi nakes, pemenuhan akreditasi RS dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP),” tambah Menkes.

PEMGEMBANGAN PROFESI

Menurut Menkes, sampai dengan tahun 2017, distribusi dokter spesialis mikrobiologi klinik di Indonesia mencapai 385 orang dan tersebar di 14 provinsi.

Dokter merupakan profesi yang mulia, seorang dokter haruslah selalu menunjukan sikap saling menghormati (respect), peduli (regards), mendukung (support) dan mempunyai itikad baik (good will) baik bagi sesama sejawat maupun terhadap profesi lain.

Menkes berharap dokter di Indonesia mampu menegakkan integritas profesi. Dengan integritas, maka dokter akan mengusahakan yang terbaik dalam mengamalkan sumpah dan mematuhi standar etik profesi dokter serta menguasi pengetahuan dan ketrampilan. Dengan demikian, ia mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan, penguasaan keahlian klinis, yang memenuhi standar internasional.

Baca juga  Menteri Sri Mulyani Pastikan Gaji ke-13 dan 14 PNS Cair

Pada kesempatan tersebut Menkes berharap PAMKI agar dapat mendorong institusi pendidikan untuk meningkatkan peminatan pada program pendidikan mikrobiologi klinik.

“Saya harap PAMKI turut membantu dan memonitor serta mengevaluasi distribusi tenaga mikrobiologi klinik di seluruh Indonesia dan mendukung pengembangan profesi dokter spesialis mikrobiologi klinik agar berperan aktif dalam penanggulangan penyakit infeksi,” tandas Menkes. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *