Wakil Direktur LPPOM MUI Osmena Gunawan berharap agar target menjadikan Indonesia sebagai pariwisata halal segera terealisasi.
Hal ini disampaikan Osmena lantaran pengembangan pariwisata halal di DKI Jakarta sudah berjalan.
Dia berharap, nantinya tak hanya Jakarta saja, tapi semua kota di Indonesia segera direalisasikan menjadi pariwisata halal.
“Mudah-mudahan segera terlaksana,” ungkapnya dikonfirmasi majalahnurani.com, Jumat (26/10/2018).
DESTINASI HALAL
Dalam Focus Grup Discussion (FGD) yang digelar di Jakarta dua hari lalu, direalisasikan untuk mengembangkan sektor pariwisata di ibu kota.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, FGD digelar agar Jakarta memiliki destinasi halal berkualitas.
“Acara tersebut digelar untuk menyusun serta mensosialisasikan Desain, Strategi, Rencana dan Aksi DKI Jakarta. Makanya kita melibatkan berbagai pihak, utamanya yang tergabung dalam pentahelix stakeholder. Tujuannya untuk menciptakan Destinasi Pariwisata Halal yang berkualitas di DKI Jakarta,” ungkap Dadang, dalam keterangan tertulis Kamis (25/10/2018).
Terdapat empat kawasan di Jakarta yang dinilai layak untuk Pengembangan Destinasi Pariwisata Halal, yakni Kota Tua, Monas, Situ Babakan, dan Kepulauan Seribu.
“Destinasi-destinasi ini adalah yang terbaik di Jakarta. Dan sudah sangat dikenal di Indonesia, bahkan dikalangan wisatawan mancanegara. Pengembangan destinasi halal di tempat-tempat ini pasti memiliki value yang tinggi,” sambungnya.
STANDART
Sedangkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar, Riyanto Sofyan, mengatakan ada standar yang akan diterapkan.
“Desain, Strategi, Rencana dan Aksi (DSRA) yang dibuat, harus sesuai dengan global standard pariwisata halal. Tentunya, yang telah ditetapkan Kemenpar, yaitu Global Muslim Travel Index,” jelas Riyanto.
FGD itu menghasilkan sejumlah poin kesepakatan. Pertama, Pergub Pariwisata Halal yang segera dikeluarkan menyusul Pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal DKI Jakarta.
Kedua, Pemda DKI akan segera mengeluarkan kebijakan Insentif Fiskal seperti pengurangan pajak, subsidi sebagian biaya sertifikasi, dan lain-lain, selain itu juga insentif nonfiskal bagi pelaku usaha pariwisata halal. Ketiga, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 2 juta kunjungan wisman muslim di pada 2020.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sangat mendukung rencana pembentukan destinasi wisata halal di Jakarta. Dia menuturkan destinasi ibu kota harus dilengkapi, salah satunya dengan wisata halal.
“Buatah destinasi yang memiliki value. Yang mempunyai nilai jual ke wisatawan. Yang bisa membuat wisatawan berkunjung ke sana,” tandas dia. 01/Bagus