Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Jeddah, Arab Saudi sore ini untuk bertemu dengan Menteri Haji.
Tujuannya untuk membahas dan menandatangani MoU penyelenggaraan haji 2019. Rencananya Senin besok Menag bertemu Menteri Haji Saudi untuk membahas sekaligus menyepakati taklimatul hajj.
“Indonesia akan kembali mengusulkan pentingnya perbaikan sarana-prasarana di Arafah dan Mina,” kata Menag dalam siaran pers Ahad (9/12/2018).
PENDINGIN TENDA
Dijelaskan Menag, Armina selalu menjadi persoalan krusial dalam penyelenggaraan haji. Meski perbaikan terus dilakukan, masih diperlukan terobosan agar jemaah bisa lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah di sana. Apalagi Armina menjadi rangkaian dari puncak haji itu sendiri.
“Catatan layanan Arafah terkait dengan pendingin tenda. Ini penting mengingat musim haji tahun ini diperkirakan bertepatan dengan puncak musim panas,” urainya.
SISTEM ZONASI
Menurut Menag, isu pokoknya terkait ketersediaan tenda dan toilet. Indonesia berharap Saudi bisa mengambil langkah solutif terkait hal ini. Misalnya menyiapkan tenda bertingkat dan menambah toilet.
“Akan menerapkan sistem zonasi untuk akomodasi jamaah. Penempatan hotel akan dikelompokkan sesuai wilayah di Indonesia untuk menambah kenyamanan jamaah dan memudahkan layanan variasi menu katering,” sambungnya.
Menag menjelaskan, setiap tahun selalu ada 6-7 maktab jamaah haji Indonesia di Mina Jadid.
“Tahun ini kami berencana menempatkan mereka di kawasan terdekat jamarat (Syisah dan Aziziah) sehingga mereka bisa kembali ke hotel pada fase mabit di Mina,” terang dia.
Menag juga dijadwalkan meninjau Kantor Urusan Haji (KUH) yang baru di Jeddah serta update sejumlah persiapan layanan di Madinah. Menag dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu, 12 Desember 2018. 01/Bagus