Ngantri di VFS Tasheel Surabaya, Jamaah Asal Papua Marah-marah

Puluhan calon jamaah umrah dari berbagai kota dan pulau mengantre di depan kantor VFS Tasheel Lantai 2 mal BG Junction, untuk mengurus visa umrah pada Kamis (20/12/2018).

Puluhan jamaah ini duduk-duduk lesehan di sepanjang lantai kantor VFS sampai dengan eskalator.

KECEWA

Siti (53) calon jamaah asal Sumenep, sudah dua kali mengunjungi kantor VFS ini. Kemarin dia sudah mengurus persyaratan visa di kantor ini. Sayangnya, pengurusan data jamaah untuk visa harus melalui online melalui travel yang bersangkutan. Alhasil hari pertama Siti pun kembali ke Sumenep dengan kecewa.

Hari ini, Siti kembali bersama 3 saudaranya. Dia berangkat bersama 3 saudaranya umrah pada akhir bulan ini.

Namun lagi-lagi dia kecewa lantaran harus membuat janji terlebih dulu agar bisa cek biometrik.

“Tadi ngisi formulir bikin janji untuk bisa mengurus umrah,” ungkapnya.

Joko (54) asal Manokwari, Papua, cemas lantaran visa umrahnya belum keluar. Sementara dia dengan istri dan 5 saudaranya berada di Surabaya sejak kemarin.

“Datang kemarin. Tadi sudah mengantri sejak pagi. Saya ke sini berangkat subuh. Tapi sampai sekarang masih ngantri,” ungkapnya.

Joko mengaku mendaftar umrah dari kota Malang. Kemudian travel malang tersebut digabung dengan travel Surabaya.

“Saya ikut Travel Sahara,” ucapnya.

Joko melanjutkan ceritanya, kemarin baru dikabari bahwa dirinya bersama anggota jamaah umrah lainnya harus segera ke Surabaya.

“Saya ditelepon kemarin, jam 11 siang ini harus ngantri di kantor VFS Surabaya. Jadi ndadak,” tuturnya.

BERONTAK

Sementara anak Joko, berada di Batu, Malang dan harus hadir pula. Setelah semuanya datang, ternyata hingga siang ini belum ada kepastian. Sementara Joko berangkat tanggal 25 Desember mendatang.

“Kita ini bisa masuk sekarang enggak! Saya sudah jauh-jauh dari Manokwari naik pesawat. Disini enggak jelas,” kata Joko dengan nada tinggi.

Jika hari ini tidak kepastian, Joko mengaku akan berontak.

“Ya berontak. Lha terus bagaimana? Kebijakan travelnya juga bagaimana? Nanti jam 5 tutup, kita bagaimana?” tegas Joko.

Tak ada yang bisa dilakukan Joko selain bersabar. Sebab VFS sendiri juga tidak mau tahu urusan dari jamaah.

Joko mengkritik pasalnya fasilitas VFS untuk menunggu jamaah juga tidak ada.

“Fasilitasnya kurang. Kita terdampar seperti ini. Orang tua juga,” ungkapnya kesal.

Jika hari ini tak kunjung selesai, maka Joko harus menginap di hotel. Dan itu menurutnya menambah biaya yang sangat besar.

“Ini yang jadi masalah. Sangat memberatkan kebijakan seperti ini,” tukasnya.

JANJI TEMU

Manajer VFS Tasheel Yanuar mengaku bagi jamaah unrah yang ingin mengurus visa, maka harus membuat janji terlebih dulu dengan pihak VFS.

Ditanya bagaimana jika ada jamaah luar kota atau luar pulau yang tiba-tiba datang dan mengurus? Yanuar menjawab itu tidak bisa dilakukan. Artinya jamaah tersebut harus membuat janji temu dulu dengan VFS.

“Tidak bisa. Harus membuat janji temu,” ujarnya.

Yanuar menyarankan agar jamaah berkomunikasi dengan travelnya untuk membuat janji temu terlebih dulu.

Yanuar mengaku, jamaah tidak bisa langsung membuat visa. Maka solusinya, jamaah tersebut harus mendaftar online. Atau travel, khususnya provider, membuat janji temu terlebih dulu.

“Jadi ga bisa datang langsung,” terangnya.

Menurut Yanuar, jamaah yang datang dari jauh, itu menjadi urusan travel agen. Bukan urusan VFS.

“Dikontak saja travel agennya,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *