Ditiadakannya rekam biometrik VFS Tasheel oleh kedutaan arab Saudi untuk jamaah Umrah dan Haji menguntungkan calon jamaah umrah maupun haji. Sebab pelaksanaan rekam biometrik menjadi kendala waktu bagi sebagian jamaah. Dengan ditiadakannya, maka jamaah akan diuntungkan karena mendapatkan kemudahan.
Kedutaan Arab Saudi sudah menerima proses visa umrah tanpa menyertakan data biometrik VFS Tasheel untuk jamaah haji dan umrah. Kebijakan ini diambut positif oleh PPIU (Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah).
Dikatakan Bagoes Awaluddin, direktur PT Annamiroh Travelindo Tour & Travel, calon jamaah umrah akan lebih dimudahkan ketika rekam biometrik tersebut ditiadakan. Namun ia menilai kebijakan itu masih belum berdampak terhadap meningkatnya calon jamaah umrah. Hanya saja jemaah akan dimudahkan dari segi penghematan waktu.
“Kalau VFS ini tidak begitu berdampak, masyarakat masih melihat nominal biaya umrah, VFS itu Cuma 100 ribu sekian, namun kalau berbicara hemat waktu maka ini adalah unsur unsur kemudahan,” katanya Selasa, (23/04).
Menurutnya, selain VFS, andaikan pajak progresif jamaah umrah yang nilainya hampir 8 jutaan dihapus, maka itu akan meningkatkan jamaah umrah indonesia.
Sementara itu Kepala Bidang Umrah DPP Amphuri, H Islam Saleh Alwaini mengatakan, ditiadakannya rekam biometrik ini akan menguntungkan PPIU dan jamaah. Sebab ada penghematan waktu dan biaya. pelaksanaan biometrik untuk jamaah haji dan umrah selama ini memang menjadi kendala, baik olleh travel haji umrah maupun calon jamaah. Sebab jemaah harus meluangkan banyak waktu dan biaya untuk mengurusnya. Belum lagi jamaah dari wilayah terpencil yang mesti mengurus biometrik berhari-hari di kota lain.
“Pihak travel dan jamaah akan diuntungkan dengan ditiadakannya rekam biometrik VFS ini,” puYunannya. Yunan
