Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyerukan agar bulan Ramadhan ini tidak ada yang saling mencaci maki hingga ujaran kebencian.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kepada majalahnurani.com menyatakan, selama bulan puasa, diharapkan masyarakat membuang rasa permusuhan dan membangun persaudaraan.
HORMATI BULAN SUCI
Menurutnya di saat bulan Ramadhan, tidak pantas dantidak layak, sesama muslim masih saling caci maki, saling menebar ujaran kebencian.
“Mari kita hormati bulan suci Ramadhan, mari kita buang rasa permusuhan, rasa kebencian. Mari bangun persaudaraan,” imbaunya.
Terkait usai pencoblosan pilpres dan pileg, KH Said meminta masyarakat percaya kepada KPU, Bawaslu, dan DKPP yang melaksanakan proses Pemilu 2019, sehingga seluruh pihak harus menunggu hasil pemilu pada 22 Mei nanti.
“Kita juga mengajak masyarakat mendoakan petugas KPPS yang meninggal dunia pada Pemilu 2019,” imbuhnya.
MENGAYOMI
Lebih dari itu, dia mengatakan bahwa peran ulama harus mengayomi masyarakat serta memberikan contoh yang baik.
“Ulama harus berkata jujur, tidak mengadu domba, hingga tidak boleh memitnah. Kebohongan, fitnah, hingga ujaran kebencian bisa menimbulkan permusuhan,” ujarnya.
Peran ulama dalam hal ini harus mengayomi masyarakat dan memberi contoh berkata benar, tidak pernah bohong, tidak mengadu domba, berkata apa adanya, tidak fitnah, apalagi ujaran kebencian.
“Jangan ikuti, jangan dengarkan omongan orang ke sana-kemari bohong, adu domba, fitnah, ujaran kebencian yang menimbulkan permusuhan dan dosa besar,” tandasnya. 01/Bagus