Jamaah Tak Perlu Repot, Bagasi Akan Diantarkan Ke Hotel

Musim haji tahun ini rupanya akan memudahkan jamaah. Pasalnya, jamaah tak perlu repot lagi mengurusi isi bagasinya saat tiba di Bandara Arab Saudi, baik Madinah maupun Jeddah.

Nantinya sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jamaah akan diurus oleh pihak Maktab Wukala Almuwahhad dan diantar sampai hotel jamaah.

Sejak 25 Mei 2019 lalu, Kantor Urusan Haji dengan Maktab Wukala Almuwahhad sudah menandatangani kontrak angkut bagasi jamaah haji dari Bandara Arab Saudi langsung ke hotel jamaah.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, pelayanan ini sebagai tindaklanjut, pihak Maktab Wukala dan Kemenag yang sebelumnya menyusun SOP bersama untuk penanganan bagasi jamaah di bandara.

“Kita akan menempatkan petugas khusus di dalam gate (pintu) bandara untuk memastikan bagasi terangkut semua ke hotel jamaah,” ungkap Sri.

Bagasi jamaah ini akan diangkut dengan kendaraan box khusus. Pada mobil tersebut akan dipasang alat tracking untuk memudahkan penelusuran.

Baca juga  Menag Terbitkan SE agar Penyuluh dan Penghulu Dukung 4 Program Pemerintah

Bagaimana jika ada ada koper yang hilang? Apabila ada koper jamaah yang hilang di bandara dan dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi 100USD.

TANDA KOPER

Semua koper jamaah juga harus diberi tanda yang jelas, termasuk mencantumkan nama hotel. Hal ini, kata Sri Ilham, untuk memudahkan pihak Maktab Wukala dalam mengelompokkan dan mengirimkannya ke hotel jamaah.

Menurut Sri Ilham, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah telah mengeluarkan edaran ke Kakanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia terkait hal ini. Ada sejumlah ketentuan dalam edaran tersebut, yaitu:

Pertama, sesuai dengan aturan penerbangan, koper tidak diikat dengan tali atau jaring, tapi diberi penanda berupa sabuk dengan warna yang berbeda sesuai rombongan dalam kloternya. Setiap kloter akan dibagi dalam 10 rombongan dengan penanda warna berurutan dari rombongan 1 – 10: merah, kuning, biru, coklat, hijau, putih, orange, ungu, hitam, dan merah muda.

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

Kedua, koper jemaah yang akan berangkat pada gelombang pertama, diberi identitas warna putih yang memuat nama, nama dan nomor hotel, dan nomor rombongan. “Informasi terkait nama dan nomor hotel, serta nomor rombongan bisa diperoleh di KUA,” papar Sri Ilham.

Ketiga, koper jamaah yang berangkat gelombang kedua, diberi identitas warna sesuai warna sektor yang memuat nama, nama dan nomor hotel, dan nomor rombongan. Jamaah haji Indonesia terbagi dalam 11 sektor di Makkah dengan urutan warna dari 1 – 11, sebagai berikut: hijau, abu-abu, ungu, merah muda, putih, kuning, merah, biru muda, biru tua, coklat, dan hitam.

BERAT MAKSIMAL

Keempat, jamaah haji hanya diperkenankan membawa koper, tas kabin dan tas paspor yang diberikan pihak penerbangan dengan berat maksimal 32kg untuk koper, dan 7kg untuk tas kabin.

Baca juga  17 Agustus Mendatang Paspor RI Ganti Desain

Kelima, jamaah tidak diperbolehkan menambah atau mengubah bentuk barang bawaan (koper, tas kabin, dan tas paspor) yang di berikan pihak penerbangan.

Keenam, jamaah tidak diperkenankan memasukkan air zamzam ke dalam koper. “Jika masih ditemukan, koper akn dibongkar pihak penerbangan,” jelas Sri Ilham.

Ketujuh, barang yang dilarang dibawa selama penerbangan yaitu: bahan yang mengandung radioaktif, magnit, yang menyebabkan karat, mengandung racun, campuran oksid, cairan aerosol, gel, bahan kimia, dan bahan yang mengandung peledak.

“Diimbau jamaah untuk menaruh barang berharga dan obat-obatan di tas tentengan atau kabin, bukan dibagasi,” tandasnya.01/gus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed