Raja Salman Bin Abdul Aziz dengan Mohammed bin Salman meluncurkan program penting haji dan umrah pada Selasa (28/5/2019).
Program penting ini yakni “Memperkaya Pengalaman Haji dan Umrah. Dilansir dari biztoday.news, program tersebut merupakan yang paling penting di dalam visi 2030.
LAYANAN PENGUNJUNG
Tujuannya, untuk mencapai 30 juta pengunjung Umrah setiap tahun pada tahun 2030. Misi program ini adalah untuk mencapai lompatan kuantum dalam setiap layanan yang diberikan kepada pengunjung Arab Saudi, apakah datang untuk Haji, Umrah, atau hanya untuk mengalami warisan Islam dan nasional yang tak tertandingi di Kerajaan.
Selain itu, strategi program ini untuk memberikan pemenuhan spiritual dan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua Muslim secara global.
“Kerajaan Arab Saudi mengambil tanggung jawab untuk menjadi tuan rumah bagi dua situs paling suci bagi semua Muslim dengan perhatian dan pengabdian terbaik. Setiap orang di Kerajaan menganggapnya suatu kehormatan untuk melayani pengunjung kami,” kata Dr Muhammad Saleh bin Taher Benten selaku ketua komite program.
Menurutnya, dengan tanggung jawab besar ini, selama fase perencanaan strategi, pihaknya tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang semua tantangan saat ini.
“Ini termasuk investigasi lapangan lebih dari 192 titik kontak untuk pengunjung kami. Pemodelan kapasitas untuk infrastruktur perkotaan, dan survei pelanggan utama terbesar yang dilakukan di sektor ini. Menjangkau secara langsung ke lebih dari 20.000 orang di 135 kota, dan lebih dari 20 negara di seluruh dunia untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan tantangan mereka saat ini dalam mengunjungi Kerajaan,” paparnya.
KENALKAN E-VISA
Inisiatif strategis program ini sebenarnya dimulai di depan pintu pengunjung Arab Saudi. Seperti merampingkan dan memperkenalkan proses e-visa lengkap yang dimulai dan berakhir bagi mereka dalam kenyamanan rumah mereka sendiri.
Program “Pengalaman Hajj & Umrah yang Memperkaya” juga bekerja pada platform online komprehensif yang bertindak sebagai toko serba ada untuk segala hal yang mungkin diperlukan pengunjun.
Mulai dari belajar tentang warisan Islam yang kaya di Kerajaan hingga memesan setiap aspek dari perjalanan mereka.
Ditegaskan bahwa program ini memiliki serangkaian inisiatif lengkap yang didedikasikan untuk memperkaya pengalaman semua pengunjung.
Dengan melestarikan dan mengembangkan lebih dari 40 lokasi warisan Islam dan sejarah.
“Ini akan melibatkan penciptaan pengalaman mendalam mutakhir, di mana pengunjung dapat menghidupkan kembali beberapa peristiwa paling ikonik dalam sejarah Islam, seperti jalur ziarah Nabi Muhammad (saw), dan “Ghar Hira’a” di mana Nabi Muhammad (saw) biasa bermeditasi dan bercermin,” terang dia.
KERETA HARAMAIN
Masih penuturan Benten, inisiatif ini juga mencakup museum yang tersebar di seluruh perjalanan pengunjung yang menampilkan warisan Islam dan budaya Kerajaan yang kaya, disesuaikan dengan setiap bahasa dan usia.
Begitu pengunjung mendarat di Arab Saudi, mereka akan disuguhi pengalaman kelas dunia dalam transportasi, karena investasi infrastruktur yang besar selama dekade terakhir.
Kemudian membuat bandara baru di kota pelabuhan Jeddah yang dapat melayani 30 juta orang setiap tahun, dan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain baru yang beroperasi antara bandara dan dua kota suci Mekah dan Madinah.
Dengan kereta Haramain, bisa mempersingkat perjalanan 40 menit ke Mekah dan 2,5 jam ke Madinah.
Dua proyek besar ini dilengkapi dengan lebih dari 130 inisiatif yang memastikan kemudahan perjalanan. Jalan raya khusus khusus bagi pengunjung antara Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah dan Makkah, sistem angkutan umum baru di Makkah, dan terminal kota yang memungkinkan check-in di Mekah dan perjalanan baggageless bagi pengunjung sampai mereka tiba di bandara.
Sementara tim digital juga bekerja dengan banyak entitas di Arab Saudi untuk memperkenalkan teknologi terbaru yang tersedia untuk manajemen kerumunan dan pencarian arah.
Teknologi prediktif akan memungkinkan terciptanya pengalaman yang paling aman dan lancar bagi pengunjung.
“Strategi program ini adalah refleksi dari transformasi yang dipikirkan oleh Penjaga Dua Masjid Suci King Salman dan HRH Putra Mahkota untuk negara ini. Kami bangga berada di garis depan transformasi ini,” imbuh Dr Rami Kinsara, Direktur Jenderal program haji dan umrah ini. 01/Bagus