Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Menteri BUMN, Rini Sumarno pada Rabu (19/6/2019).
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berharap NU dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat bekerja sama untuk memperkuat Islam moderat dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tantangan ke depan lebih berat dibandingkan masa lalu, terutama dalam mempertahankan NKRI dan Islam Ahlussunnah wal jamaah, Islam moderat, dan Islam toleran,” tutur Kiai Said.
TANTANGAN
Menurut Kiai Said, tantangan dari kelompok-kelompok yang merongrong Islam moderat dan NKRI semakin nyata. Keberadaannya telah ada di tengah-tengah masyarakat. Mereka mulai berani menyalahkan paham keagamaan yang dipraktikkan NU maupun tradisi masyarakat Islam Indonesia.
“Ini serius tidak bisa dianggap remeh. Kalau umat Islam dianggap kafir terus kemudian yang benar yang mana. Sangat-sangat membahayakan untuk generasi yang akan datang,” ucapnya.
PERERAT PERSAUDARAAN
Sementara itu Menteri BUMN Rini Sumarno mengajak masyarakat untuk semakin mempererat persaudaraan sesama warga bangsa dan terus menggelorakan semangat Islam Nusantara.
“Marilah kita mengeratkan persaudaraan, memperkuat komunikasi untuk kita terus memperjuangkan Islam Nusantara yang kita banggakan,” ucapnya.
Terkait kerja sama antara NU dan BUMN, Rini menyambut dengan baik. Menurutnya, kerja sama kedua pihak sangat penting. Rini mengatakan bahwa pihaknya sedang mendorong pendataan masyarakat
Indonesia yang menggunakan pelayanan BUMN, seperti kereta api, DAMRI, dan PLN. Melalui program itu, nantinya diharapkan bisa terjalin kerja sama dengan warga NU.
“Jadi mungkin ini salah satu cara bagaimana kita mempererat persaudaraan untuk kita betul-betul menjaga NKRI dan menjaga Islam toleran di Indonesia. Jadi saya yakin kalau NU bahu-membahu dengan BUMN, saya yakin kita bisa semakin kuat,” tegasnya. 01/Bagus