Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari kembali mengimbau jamaah haji Indonesia agar tetap waspada selama musim haji. Khususnya kondisi sekitar jamaah saat beribadah.
“Termasuk saat berada di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram harus waspada karena kejahatan bisa terjadi di mana saja,” ujarnya dalam rilis berita Jumat (12/7/2019).
JANGAN MUDAH PERCAYA
Menurut Akhmad, jamaah jangan mudah percaya kepada orang asing. Demikian juga ketika terjadi masalah, jamaah bisa langsung minta petugas.
Dari pengamatan Akhmad, wilayah Masjid Nabawi dan Masjidil Haram bukan area steril tindak kejahatan.
Kerumunan orang dapat menjadi potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Hampir setiap tahun ada kasus pencurian dan penipuan terhadap jemaah terjadi di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram,” sambungnya.
Termasuk dua hari lalu sudah ada jamaah yang melapor karena dijambret. Ada juga yang mendapat tawaran jasa titip barang berharga, tetapi setelah 1-2 jam, orang yang dititipi barang sudah tidak ada.
PERHIASAN DITINGGAL
Bagian perlindungan jamaah (Linjam) Sektor 4 Madinah, Heru Meiyanto, melaporkan pencopetan yang dialami jamaah asal Embarkasi Palembang (PLM) bernama Hopiyah binti Dulhamin, 63, saat salat Subuh di Masjid Nabawi, Rabu, 10 Juli 2019.
Kala itu, Hopiyah tiba-tiba didatangi empat perempuan berpakaian serba hitam yang langsung menepuk pundaknya dan mengambil uang sekitar Rp8 juta.
Akhmad juga mengimbau mengimbau jamaah untuk tidak bepergian sendiri saat melakukan aktivitas di luar hotel. Kemudian tidak membawa uang dalam jumlah banyak ketika keluar hotel.
“Perhiasan juga sebaiknya ditinggal di kamar hotel,” tandas dia. Yun/Bagus