Antisipasi Virus Penyakit, Jamaah Haji Diperiksa Dua Kali

Jelang pemulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air, jamaah lebih dulu harus melewati dua kali pemeriksaan kesehatan melalui Thermal Body Scanner di Tanah Air. Tujuannya untuk mengantisipasi virus penyakit.

ALAT UKUR SUHU BADAN

Media Center Haji Kementerian Agama melaporkan, Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Muhammad Budi Hidayat telah memasang alat untuk mengukur suhu badan.

Alat itu, terpasang di pintu keluar bandara kedatangan Juanda, Surabaya, Jawa Timur dan pintu masuk ruangan Asrama Haji Debarkasi.

“Batas maksimal suhu badan yang terbilang normal adalah 37,5 derajat Celsius,” tuturnya Rabu (21/8/2019).

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan melalui alat itu untuk mencegah virus.

“Kami mengantisipasi tertularnya virus penyakit MERS COV, serta yang sudah selalu diwaspadai adalah meningitis,” sambungnya.

DIPANTAU 21 HARI

Tim Kesehatan PPIH juga mewaspadai tertularnya penyakit Ebola yang sampai sekarang masih merebak di negara-negara Benua Afrika.

“Ini karena banyak jamaah dari negara-negara asal benua Afrika yang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci,” lanjutnya.

Budi melanjutkan, setibanya di rumah masing-masing, kesehatan jamaah haji masih terus dipantau selama 21 hari atau tiga pekan ke depan.

Jika jamaah haji mengalami demam, maka dianjurkan segera berobat ke Puskesmas terdekat dengan membawa buku kesehatan haji.

Dengan begitu petugas Puskesmas mengetahui bahwa pasien baru saja pulang dari Tanah Suci sehingga bisa segera mengantisipasi seandainya terjangkit virus.

Sesuai jadwal, PPIH Surabaya memulai proses debarkasi hari ini, yang diawali dengan kedatangan kloter 1, 2 dan 3.

Selanjutnya akan tiba secara bergelombang setiap hari tiga kloter, dengan masing-masing kloter terdiri dari rombongan yang berjumlah 450 orang, hingga terakhir kloter 85 dijadwalkan tiba pada 15 September 2019 mendatang. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *