Sikapi Kejadian Papua, Muhammadiyah Minta Masyarakat Surabaya Tenang

Sekretaris Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti meminta masyarakat Surabaya tetap tenang usai kejadian bentrokan di asrama mahasiswa Papua, di Surabaya belum lama ini.

PP Muhammadiyah juga berkordinasi dengan Muhammadiyah Jatim untuk menenangkan pertikaian tersebut.

BERHATI-HATI

Diwawancarai majalahnurani.com, Abdul menegaskan agar semua turut berhati-hati menyikapi masalah Papua.

“Juga masyarakat di Surabaya ini, atau di tempat lainnya,” tuturnya, Kamis (22/8/2019).

Abdul juga sudah berkordinasi dengan aparat keamanan. Muhammadiyah meminta agar pemerintah bisa menggunakan pendekatan untuk penyelesainnya. Tidak dengan kekerasan militer.

“Kita mengimbau agar masyarakat juga percayakan penangananya ke pemerintah,” sambungnya.

Abdul mengamati, masyarakat bisa dengan mudah terpengaruh upaya adu domba yang dilakukan pihak-pihak yang memancing di air keruh dan memanfaatkan isu kekerasan dan kerusuhan itu untuk kepentingan yang merusak persatuan dan kesatuan.

Baca juga  Indonesia Darurat Judi Online, Tahun 2023 Perputaran Uang Rp 327 Triliun

ADU DOMBA

Menurutnya ada pihak yang sengaja memanfaatkan masalah Papua untuk kepentingan separatisme dengan memancing sentimen dan permusuhan rasial, primordialisme agama, dan antargolongan.

“Jangan sampai masyarakat Surabaya terpancing dan diadu domba oleh pihak-pihak yang memanfaatkan masalah Papua,” tegasnya.

Seperti diketahui kepolisian Surabaya mengamankan 43 mahasiswa asal Papua setelah asrama mereka di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, digeruduk massa ormas.

Massa ormas marah lantaran ada dugaan oknum mahasiswa Papua melakukan penurunan Bendera Merah Putih dan membuangnya ke selokan. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed