MUI dan PGI Sepakat Polemik UAS Tak Dilanjutkan

Majelis Ulama Indonesia menegaskan, video viral Ustad Abdul Shomad (UAS) soal ceramah salib tak perlu dilanjutkan ke ranah agama.

Hal itu disampaikan Sekjen MUI Dr Anwar Abbas dikonfirmasi majalahnurani.com Rabu (28/8/2019).

STABILITAS TERJAGA

Menurutnya, kesepakatan itu setelah jajaran pimpinan MUI bertemu dengan pimpinan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di kantor PGI, Jakarta, kemarin.

Di pertemuan itu menemukan kesepakatan, yaitu polemik video viral UAS tidak perlu dilanjutkan di ranah hukum.

Tujuannya agar stabilitas politik nasional terjaga dan terpelihara.

“Saat berkunjung ke PGI, MUI diwakiliKetua MUI Bidang Kerukunan Antar-Umat Beragama Buya Yusnar Yusuf, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi, Ketua MUI Bidang Infokom KH Masduki Baidlowi, Wasekjen MUI Bidang Pendidikan dan Infokom Amirsyah Tambunan dan saya,” tuturnya.

MUI langsung diterima Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Pdt. Gomar Gultom, Pdt. Krise Gosal, Pdt. Bambang Widjaya, dan Arie Moningka. Sementara perwakilan dari KWI, yakni Romo Siswanto dan Romo Agustinus Heri.

TIDAK MENYINGGUNG

Anwar mengatakan bahwa pertemuan itu sepakat bahwa ajaran dari masing-masing (agama) memang berbeda.

“Karena itu, pastinya akan ada gesekan,” sambungnya.

Para tokoh agama juga mengimbau agar ajaran dari agama masing-masing disampaikan dengan baik dan tidak menyinggung perasaan para pemeluk agama lain.

“Misalkan kalau kita bicara sesuatu yang menurut ajaran agama kita, lalu kalau ceramah ini didengar oleh pihak yang tidak seiman itu enggak akan dipersoalkan, karena, itu ajaran agama dari yang menyampaikan. Jadi jangan sampai terasa oleh agama lain bahwa itu masuk ke ranah keyakinan mereka,” imbuhnya.

Anwar menjelaskan, saat ini adalah era digital. Peran teknologi informasi membuat ceramah pendakwah menjadi sangat terbuka dan dapat ditonton banyak orang, karena ada yang menyebarkannya.

“Oleh karena itu, diharapkan poin penting dari masing-masing agama yang bisa bergesekan itu tidak saling di-publish,” tandasnya. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *