Ketum PBNU dan Muhammadiyah Terpilih Jadi Wakil Presiden di Religion for Peace

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir terpilih menjadi vice president atau wakil presiden di Religion for Peace.

Deputy Secretary General Religion for Peace Rev Kyoichi Sugino dalam siaran pers menyebut, Sidang Umum Kesepuluh Religion for Peace secara resmi memilih Said Aqil dan Haedar menjadi wakil presiden setelah pemimpin agama-agama sedunia pada pertemuan di Jerman.

“Para tokoh agama tersebut berasal dari 125 negara yang berjumlah 900 orang,” ungkap Kyoichi kepada majalahnurani.com

SUKSES PIMPIN ORMAS

Kedua pemimpin ormas Islam tersebut dipilih karena dinilai sukses memimpin ormas terbesar di negara muslim terbesar di seluruh dunia, yang menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang damai.

“Dua organisasi ini (NU dan Muhammadiyah) memberi contoh konkret model beragama yang membawa damai dalam kehidupan demokrasi Indonesia, dan itu Pancasila, bukan lagi diskusi, tapi mereka sudah melakukannya,” ungkap Kyoichi lagi.

Para pemimpin agama dunia berharap dengan menetapkan dua tokoh perwakilan Muslim Indonesia itu menyebarkan ide-idenya agar model keberagamaan di Indonesia tak hanya dirasakan di Indonesia, tapi oleh dunia.

Menurut dia, Said Aqil dan Haedar Nashir akan mengemban amanah itu selama lima tahun ke depan.

Religion for Peace adalah pengganti dari World Conference on Religion and Peace (WCRP). Pada tahun 1990-an, Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengemban amanah sebagai presidennya.

Tokoh lain yang tergabung di WCRP saat itu adalah Gedong Bagus Oka dan Ahmad Syafi’i Ma’arif. Pada masa Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga aktif di lembaga perdamaian dunia tersebut. Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *