Kematian di Surabaya Ekstrem, Gugus Tugas Perketat Protokol kesehatan

Kasus positif virus Corona (Covid-19) di Surabaya, terus meningkat. Padahal sudah 10 hari menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengaku angka pertambahan kasus Corona jauh lebih tinggi dibanding Gresik dan Sidoarjo.

“Perlu gerak yang lebih ketat dan lebih agresif di Surabaya,” ungkapnya Kamis malam (7/5/2020).

Physical Distancing

Tak ada yang bisa dilakukan selain memperketat physical distancing.
Menurut Joni, protokol kesehatan seperti memakai masker dan cuci tangan juga tak boleh berhenti dipatuhi.

Joni menegaskan, bagi masyarakat Surabaya, jangan berharap kurva kasus Corona bisa turun selama belum sadar untuk mematuhi aturan protokol kesehatan.

Baca juga  Aksi Militer Iran Merupakan Respons Terhadap Agresi Rezim Jahat Zionis

Paling Tinggi

Joni pun memaparkan data kematian yang tinggi di Surabaya karena Corona. Di Surabaya tercatat ada 78 orang. Jumlah itu lebih banyak ketimbang Sidoarjo sebanyak 16 orang dan Gresik berjumlah 6 orang.

“Kematian memang ekstrem, di Surabaya naiknya paling tinggi, diikuti Sidoarjo dan Gresik, kematian sama-sama naik,” tandasnya. 01/Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published.

News Feed