OJK: Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga Stabil

Saat menggelar konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir Oktober 2023 disampaikan bahwa sektor jasa keuangan Indonesia  mampu menghadapi berbagai gejolak yang sedang terjadi di tingkat global. Diantaranya suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama atau higher for longer.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengaku, sektor jasa keuangan terjaga stabil dalam menghadapi peningkatan ketidakpastian global. “Ini yang ditunjukkan oleh terjangan gaya permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga,” ungkapnya.

Menurutnya sektor jasa keuangan nasional telah mampu menghadapi meningkatnya tensi geopolitik di tingkat global. Seperti konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah antara Israel vs Hamas. “Risiko geopolitik global semakin meningkat seiring konflik di Gaza antara Israel dan Hamas yang berpotensi mengganggu ekonomi dunia secara signifikan, terutama jika terjadi eskalasi di Timur Tengah yang lebih luas,” tambah Mahendra.

Baca juga  Chairul Tanjung  Dorong NU Jadi Wadah Pembahasan Ekonomi RI

Lebih itu, membaiknya pasar tenaga kerja dan inflasi yang tetap persisten tinggi di Amerika Serikat (AS) telah mendorong meningkatnya aksi jual (share off) pasar obligasi di salah satu negara ekonomi terkuat dunia tersebut. Kemudian, kenaikan imbal hasil obligasi AS (yield US Treasury) telah meningkatkan capital outflow atau keluarnya modal dari pasar negara berkembang (emerging market) termasuk Indonesia, serta mendorong pelemahan pada nilai tukar dan pasar obligasi yang cukup signifikan. “Volatilitas di pasar keuangan, baik saham, obligasi dan nilai tukar dalam tren yang meningkat,” ujar Mahendra.

Mahendra pun mengingatkan bahwa kinerja sektor korporasi dalam negeri masih relatif baik, yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang terus berada di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang tetap mencatatkan surplus. “Daya beli masyarakat masih dalam kondisi tertekan, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menurun dan kinerja penjualan ritel yang rendah,” pungkasnya. (Ra)

Baca juga  Chairul Tanjung  Dorong NU Jadi Wadah Pembahasan Ekonomi RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *